Tanpa ada persiapan yang matang saya pun naik keatas mimbar. Apa yang saya sampaikan dalam isi khutbah juga merupakan isi yang pernah juga saya sampaikan diketika muhadharah dipesantren.Â
Dan Alhamdulilah nasehat yang saya sampaikan berjalan lancar tidak ada kelupaan.
Dalam hati kecil saya berkata ' inilah hikmah dan tujuan yang diselengarankan muhadharah dipesantren' guna untuk melatih mental kita dan kesiapan bahan dalam berpidato. Setelah dari itu saya pun sering dipanggil untuk mengisi kajian maulid maupun tausiah dimana mana.
Saya sangat bersyukur, selama saya diberi tanggung jawab untuk tampil berpidato pada muhadarah saya tidak pernah absen maupun lari, bahkan berpura-pura sakit agar menjauh dari kafilah.
Dan pada Akhrinya kesabaran, ketekunan dan keikhlasan dimasa pesantren saya rasakan sendiri dampaknya sekarang, dimana saya diundang dalam pengisian ceramah-ceramah diberbagi daerah maupun perkampungan, ini semua berkat Muhadharan yang diwajibkan dipesantren.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H