Mohon tunggu...
Muhammad Rifqi
Muhammad Rifqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membaca adalah Melawan

29 September 2024   22:23 Diperbarui: 29 September 2024   23:00 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/ffarah_555/

Perlawanan dan pergerakan paling mendasar adalah melawan kebodohan dan pembodohan, dan senjata paling ampuh untuk melawan adalah membaca.

Membaca hari ini khusus nya di Indonesia menjadi barang langka, tak heran kenapa Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat literasi yang rendah, padahal membaca merupakan salah satu Instrumen paling fundamental untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.

Begitu penting nya membaca sampai wahyu yang pertama kali turun kepada Nabi Muhammad adalah perintah untuk membaca, andai tidak ada ayat tentang Membaca mungkin Nabi akan bersabda tentang Membaca karena saking penting nya Membaca.

Dari ribuan Orang-Orang Sukses di dunia ini mereka memiliki satu kesamaan faktor, kesamaan faktor yg mereka punya bukan kekayaan atau harta melimpah, tapi kesamaan faktor yg mereka miliki adalah kebiasaan Membaca buku, CEO Meta Mark Zuckerberg misalnya, punya kebiasaan mengkhatamkan 1 buku dalam dua minggu, atau Elon Musk CEO Tesla ini biasanya menghabiskan waktu 10 jam perhari untuk Baca Buku, jadi kesuksesan itu tidak terlepas dari kebiasaan membaca.

Namun hal yg paling esensial dari kebiasaan membaca buka hanya sekedar sukses seprti Mark dan Elon Mask, karena sukses dalam kacamata masing-masing orang tentu relatif, tapi hal paling esensial nya adalah kita mampu membentuk pola pikir dan daya nalar yang sistematis, kritis serta memiliki Nilai, nilai dalam hal ini ialah mampu menggunakan akal nya dengan sebaik mungkin dan tidak menyia nyiakan potensi akal tersebut, karena satu hal yang memebedakan manusia dengan makhluk Tuhan lainnya adalah akal, meminjam istilah Rene Decartes, kualitas akal bagi manusia itu sama, tidak ada yang lebih unggul antara akal manusia yang satu dengan akal manusia lainnya, yang membedakan nya adalah cara menggunakan akal dan objek objek yang menjadi perhatian masing masing akal manusia tersebut, karena menurut nya ketika manusia menggunakan Akal nya (Berpikir) dengan baik, maka dia sudah menunjukan eksistensi nya sebagai Manusia.

Akhirnya kebiasaan membaca sudah seharusnya menjadi budaya yang harus terus dilestarikan, karena membaca bukan hanya sekedar kegiatan semata akan tetapi kebutuhan yang sama penting nya dengan makan dan minum, akan tetapi selama ini tanpa sadar kita kesampingkan atau bahkan kita hilangkan dari list jadwal kegiatan sehari-hari kita. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun