Mohon tunggu...
Muhammad Rafli
Muhammad Rafli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Akan selalu menjadi lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Film

Belajar dari Film KKN di Desa Penari: Bahwa Menghormati Adat Istiadat Itu Sangat Penting

15 Juli 2022   22:15 Diperbarui: 15 Juli 2022   22:41 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Bahwasanya seseorang maupun kelompok sudah seharusnya untuk menghormati atau mematuhi adat istiadat yang telah berlaku di tempat tersebut. 

Belajar dari Film KKN di Desa Penari yang tayang pada baru-baru ini, yang mengisahkan tentang 6 mahasiswa yang sedang melakukan KKN di suatu desa dan akhirnya mengalami peristiwa yang mengerikan. Hal tersebut terjadi karena anggota dari mahasiswa KKN ini melakukan tindakan yang tidak senonoh di desa tersebut.

Film KKN di Desa Penari merupakan sebuah gambaran adat istiadat yang masih sangat kental di daerah, terutama desa-desa terpencil yang ada di Indonesia. Dimana masyarakat desa terpencil tersebut masih menjunjung kepercayaan animisme dan dinamisme. 

Skenario film KKN di Desa Penari ini diadaptasi lewat cerita yang berasal dari thread twitter yang pernah diunggah oleh akun SimpleMan yang sempat viral di media sosial pada tahun 2019 silam. Kemudian skenario adaptasi tersebut ditulis ulang oleh Lele Laila bersama Gerald Mamahit untuk dijadikan sebuah film horror.

Penggambaran karakter dalam film ini berperan penting dalam membangun cerita serta menyampaikan pesan dari film KKN di Desa Penari ini. Salah satu penggambaran karakter dari film ini yaitu dari tokoh Nur yang digambarkan sebagai perempuan yang berhijab dan rajin beribadah. 

Namun ada sosok makhluk yang melindunginya yang bernama Mbah Dok, dalam kepercayaan orang Jawa sering disebut Khodam. Sejauh ini, hal tersebut masih dapat kita temukan di masyarakat. Selanjutnya, ada tokoh Ayu dan Bima yang secara sadar menuruti egonya untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. 

Mereka juga bersekutu dengan Badarawuhi dan juga melakukan hal-hal yang terlarang di desa tersebut. Ini merupakan sebuah gambaran dari masyarakat saat ini, yang dimana masyarakat saat ini dapat dengan mudah tergiur oleh sesuatu yang diinginkannya dan dengan cara apapun akan dicapainya walau cara tersebut tidak baik. Kemudian ada tokoh Widya yang merupakan seorang perempuan yang digambarkan memiliki karakter yang polos selayaknya wanita pada umumnya. 

Dia hanya ingin mengakhiri KKN secepatnya tanpa memiliki keinginan yang lain. Lewat karakter Widya, sutradara ingin menyampaikan suatu pesan bahwasanya seseorang yang selalu taat berada di jalan yang benar dan selalu menanamkan kebaikan pada dirinya. Maka akan senantiasa dilindungi oleh Yang Maha Kuasa dari hal-hal yang membahayakan terhadap dirinya.

Film yang mengisahkan tentang mahasiswa yang sedang menjalankan KKN di sebuah desa yang terpencil ini dapat memberikan pelajaran berharga, terutama tentang menghormati adat istiadat. Pelajaran yang dapat kita ambil yaitu jika kita merasakan keanehan atau tidak merasa nyaman di desa tersebut, cukup dengan diam dan menyembunyikan hal itu. 

Jangan malah terus-menerus membahas hal tersebut yang membuat masyarakat desa merasa terganggu. Maka dari itu, hormati keragaman budaya yang ada di sana. 

Salah satu kunci untuk dapat menghormati adat istiadat di suatu tempat yaitu memiliki pikiran yang terbuka. Kenali dan pahami bahwa setiap daerah memiliki keunikannya masing-masing. Selain itu, kita tinggal di Indonesia yang terkenal dengan keragaman budaya dan masyarakat yang ada di dalamnya. 

Kita tidak ingin orang asing bersikap tidak sopan di tempat kita, bukan? Sama halnya seperti di tempat lain, penting untuk menghormati adat istiadat setempat agar masyarakat setempat dapat bersikap ramah terhadap kita.

Selanjutnya, pelajaran yang dapat kita ambil yaitu tentang pentingnya menjaga norma serta etika dimanapun dan kapanpun, termasuk saat kita sedang melakukan KKN. Bagi yang percaya akan adanya hal gaib, maka di setiap tempat pasti selalu ada penjaganya, 

sehingga meskipun kita sebagai manusia merupakan makhluk Allah yang paling sempurna, kita tidak boleh bertingkah sembarangan dengan melakukan sesuatu yang tidak pantas yang dapat merugikan kita di kemudian hari. Demikian juga bagi mereka yang tidak percaya pada hal mistis dan gaib, bukan berarti dapat bertingkah seenaknya di tempat orang lain. 

Tetaplah menaati etika dan aturan yang berlaku, serta menghormati adat istiadat yang berlaku agar tidak mengalami masalah ataupun peristiwa di kemudian hari. Dan pelajaran terakhir yang dapat kita ambil yaitu untuk ingat beribadah dan dekat dengan Tuhan kapan saja dan di mana saja. 

Bagi umat muslim, jangan pernah tinggalkan salat dan rajinlah berdoa saat ingin melakukan sesuatu. Seperti tokoh Nur yang selalu beribadah, yang kemudian menuntunnya untuk tetap berada di jalan yang benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun