Mohon tunggu...
M IKRAR AMRY ASSHYAM
M IKRAR AMRY ASSHYAM Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Ilmu Tasawuf Fakultas Dakwah IAILM Suryalaya Tasikmalaya

aku ultraman

Selanjutnya

Tutup

Book

Mengupas Kebijaksanaan Sufi dalam Buku Fihi Ma Fihi Karya Rumi

5 Januari 2025   17:45 Diperbarui: 5 Januari 2025   17:45 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tasawuf atau sufisme adalah salah satu cabang spiritualitas dalam Islam yang menekankan pencarian makna batiniah dan hubungan mendalam dengan Tuhan. Salah satu tokoh tasawuf paling terkenal sepanjang sejarah adalah Jalaluddin Rumi, seorang penyair, filsuf, dan guru sufi yang karya-karyanya terus menginspirasi hingga kini. Salah satu mahakaryanya yang penuh kebijaksanaan adalah Fihi Ma Fihi, yang secara harfiah berarti "Apa yang Ada di Dalamnya."

Buku ini merupakan kumpulan ceramah dan percakapan Rumi dengan murid-muridnya, yang kemudian disusun oleh para pengikutnya. Fihi Ma Fihi menjadi jendela yang memperlihatkan pandangan Rumi tentang cinta, kehidupan, dan hubungan antara manusia dan Tuhan. Tulisan ini akan mengupas beberapa kebijaksanaan sufi yang dapat ditemukan dalam karya monumental ini.

Cinta Sebagai Inti Kehidupan

Salah satu tema utama dalam Fihi Ma Fihi adalah cinta. Bagi Rumi, cinta adalah esensi dari segala sesuatu. Ia menulis bahwa cinta adalah kekuatan yang menggerakkan alam semesta dan menghubungkan setiap makhluk dengan Sang Pencipta. Dalam pandangannya, cinta bukan sekadar emosi manusiawi, tetapi sebuah energi ilahiah yang memungkinkan manusia untuk mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi.

Rumi sering menggunakan metafora dan alegori untuk menggambarkan cinta. Dalam salah satu bagian Fihi Ma Fihi, ia membandingkan manusia dengan sekuntum bunga yang mekar karena cahaya cinta Tuhan. Ia juga menggambarkan hubungan manusia dengan Tuhan sebagai perjalanan seorang kekasih yang rindu bertemu dengan yang dicintainya.

Kehidupan Sebagai Perjalanan Spiritual

Bagi Rumi, kehidupan adalah sebuah perjalanan menuju kesempurnaan. Dalam Fihi Ma Fihi, ia mengajarkan bahwa manusia harus menyadari makna di balik setiap peristiwa yang mereka alami. Segala sesuatu yang terjadi, baik itu kebahagiaan maupun penderitaan, adalah bagian dari proses spiritual yang dirancang untuk mendekatkan manusia kepada Tuhan.

Rumi mengingatkan bahwa keheningan dan introspeksi adalah cara terbaik untuk mendengar suara Tuhan. Dalam keheningan, manusia dapat memahami kebijaksanaan ilahi yang sering kali tersembunyi di balik hiruk-pikuk dunia.

Relevansi Fihi Ma Fihi di Era Modern

Meskipun ditulis lebih dari tujuh abad yang lalu, kebijaksanaan yang tertuang dalam Fihi Ma Fihi tetap relevan hingga hari ini. Di tengah kehidupan modern yang serba cepat dan penuh tekanan, ajaran Rumi tentang cinta, introspeksi, dan hubungan dengan Tuhan menawarkan pelipur lara dan panduan hidup yang mendalam.

Buku ini juga mengajarkan pentingnya toleransi dan cinta universal. Dalam dunia yang sering kali diliputi oleh konflik dan perpecahan, pesan-pesan Rumi dapat menjadi inspirasi untuk membangun perdamaian dan harmoni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun