Pembagian Hadist dari segi kuantitas perowinya para ulama berbeda pendapat ada yang membaginya menjadi 3 bagian ada pula yang membaginya menjadi 2 bagian. Akan tetapi yang perlu kita ketahui itu yang di bagi menjadi 2 yaitu hadist Mutawattir dan hadist Ahad
A. Hadist Mutawattir
Hadist mutawattir merupakan Hadist yang diriwayatkan oleh orang banyak dan merupakan hadist yang berdasarkan panca indra. Berikut ini merupakan syarat syarat, kedudukan dan jenis jenis hadist mutawattir.
1. Syarat-syarat hadist mutawattir
a. Diriwayatkan oleh orang banyak
b. Adanya kesinambungan di setiap perawinya
c. Adanya pertimbangan menurut adat dan akal
d. Khabarnya harus berdasarkan apa yang dilakukan
2. Jenis-jenis hadist mutawattir
a. Hadist Mutawattir Lafzhi
Hadist ini memiliki susunan yang sama di segi perincian serta maknanya pun sama. Contohnya adalah sabda nabi SAW
Artinya : "Siapa yang sengaja berdusta atas namaku, maka hendaklah dia menduduki tempat duduknya dalam neraka" [Hadist Riwayat Bukhori]
b. Hadist Mutawattir Maknawi
Hadist yang memiliki makna umum yang sama dan berbeda perincian maknanya.
c. Hadist Mutawattir Amali
Hadist yang mengkaitkan perbuatan Rasulullah SAW.
3. Kedudukan Hadist Mutawattir
Kedudukan Hadist Mutawattir sebagai ajaran ialam tinggi sekali daripada hadist ahad.
B. Hadist Ahad
Hadist ahad adalah hadist yang periwayatannya tidak memenuhi hadist masyhur dan hadist mutawattir. Berikut ini jenis jenis hadist ahad dan kedudukannya.
1. Jenis- jenis Hadist ahad
a. Hadist Masyhur
Hadist msyhur adalah hadist yang periwayat pertama dan kedua terdiri dari seseorang kemudian periwayat selanjutnya barulah bisa tersebar luas.
b. Hadist Aziz
Hadist aziz adalah hadist yang setiap tingkatan periwayatannya terdiri dari dua orang.
c. Hadist Gharib
Hadist Gharib adalah hadist yang periwayatannya hanya berdiri sendiri atau seorang diri.
2. Kedudukan Hadist ahad
Kedudukan Hadist ahad memiliki kehujahan yang membedakan antara mazhab suni dan mazhab syi'ah.
Itulah hadist hadist yang dibagi berdasarkan kuantitas perowinya dan meliki penjelasan penjelasan tersendiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H