Mohon tunggu...
M. Hidayanto
M. Hidayanto Mohon Tunggu... Freelancer - Profesional

Pemerhati masalah kekinian dan pertanian

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Viral Karena Keterbatasan, Mereka Patut Jadi Teladan

4 Agustus 2020   20:23 Diperbarui: 7 Agustus 2020   08:30 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Nenek yang satu ini juga enggan menyusahkan orang lain dan lebih memilih menggunakan uang pribadi untuk keperluannya. Sehingga kala ditawari umroh gratis dia tidak mau. Nenek ini mau umroh jika biayanya dibayar dengan cara dicicil, bukan gratis.

3. Kisah Sahati dari Sukabumi

Sahati adalah pemulung botol bekas dengan penghasilan tak tentu, namun bisa berkurban seekor kambing  pada tahun 1434 H (2013). Nenek Sahati (67 tahun), dengan cara menabung selama tujuh tahun akhirnya bisa berkurban seekor kambing seharga Rp 2 juta. Sahati yang hidup sebatang kara ini adalah warga Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunung Puyuh, Kota Sukabumi, Jawa Barat.

Nenek Sahati dalam kesehariannya mengumpulkan botol bekas untuk dijual. Dari hasil penjualan botol itu, nenek yang satu ini menyisihkan antara Rp 5000-12000, dan itupun tidak setiap hari. Sahati menabung dengan cara uangnya ditaruh di bawah bantal, dalam sebuah amplop. Bila uang di bawah bantalnya sudah mencapai jumlah tertentu, Nenek ini menitipkan uang tersebut kepada tetangganya dengan alasan keamanan.

Mereka patut jadi teladan

Melaksanakan ibadah kurban adalah salah satu upaya untuk mendekatkan diri dan bentuk ketaatan kepada Allah SWT, dan hikmahnya sungguh luar biasa antara lain  mengenang ketaatan nabi Ibrahim AS, meraih ketakwaan, sebagai bentuk syiar Islam, pahalanya lebih baik dibanding sedekah senilai hewan kurban, bentuk ketaatan terhadap Allah SWT dan yang tidak kalah pentingnya adalah upaya untuk bisa berbagi dan membahagiakan kaum duafa.

Oleh karena itu belajar dari kisah mereka, yang bisa berkurban dalam situasi yang serba terbatas atau kekurangan patut diacungi jempol dan bisa menjadi teladan. Sungguh kita merasa iri, mereka yang serba terbatas dan serba kekurangan saja mampu berbagi. Semoga kisah mereka bisa menginspirasi banyak orang, khususnya yang ingin berkurban, yang ingin berbagi kepada sesama pada Idul Adha yang akan datang.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun