Mohon tunggu...
M. Helmi Hariadi
M. Helmi Hariadi Mohon Tunggu... Lainnya - [Pendidik | Tenaga Laboratorium IPA | Fisika - Pendidikan Fisika - Pendidikan IPA - Laboratorium IPA ] [Lombok - Jogja | Pencinta Ilmu | Anak Indonesia | Beriman, Belajar, dan Berkarya | Sinari Penjuru ]

Bismillaahi wabihamdihii, Allaahumma shalli 'alaa Sayyidinaa Muhammad wa'alaa aalihii wa shahbihii wa ummatihii ajma'iin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mudah Mencari Sumber Referensi

21 Mei 2023   22:38 Diperbarui: 22 Mei 2023   06:47 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://eprints.uny.ac.id/

Membuat sebuah tulisan bukanlah hal yang mudah bagi semua orang. Selain karena faktor kemampuan menulis, ada juga pengaruh dari ketersediaan bahan bacaan yang dibutuhkan. Dengan kata lain diperlukan juga sumber referensi yang bermutu untuk menghadirkan tulisan yang baik.

Membaca adalah syarat awal untuk menulis. Jika kita artikan bahwa membaca adalah hanya sekadar membaca buku atau tulisan, maka beragam informasi yang ada dapat diolah menjadi informasi baru yang lebih utuh. Jika kita artikan bahwa membaca memiliki makna yang lebih luas, dalam arti bahwa membaca melibatkan indra selain indra penglihatan, maka sumber informasinya menjadi lebih beragam. Namun, dalam tulisan ini mari kita batasi bahwa membaca dalam arti tindakan yang hanya melibatkan indra penglihatan.

Berangkat dari batasan tersebut, maka ketersediaan bahan bacaan sebagai sumber referensi menjadi sangat penting. Hanya saja, kenyataan bahwa tidak semua penulis memiliki ketersediaan sumber referensi yang memadai. Faktor yang turut mempengaruhi ketersediaan sumber referensi bagi penulis adalah akses terhadap sumber referensi masih terbatas.

Kabar baiknya, keterbatasan akses terhadap sumber referensi dapat diatasi dengan beberapa hal berikut ini:

Ketersediaan sumber referensi di perpustakaan dapat dilihat langsung saat berkunjung ke perpustakaan tersebut. Selain itu, jika perpustakaan tersebut sudah dikembangkan secara digital, kita dapat melacak ketersediaan sumber referensi melalui laman Digital Library yang tersedia. Ini akan memudahkan bagi penulis untuk menemukan sumber referensi sesuai kebutuhannya.

https://perpustakaan.uny.ac.id/galeri
https://perpustakaan.uny.ac.id/galeri

Transformasi teknologi begitu cepat. Tidak hanya sekadar dapat melihat data base buku, kini kita bisa membaca buku secara langsung melalui laman dan aplikasi membaca buku digital yang telah dikembangkan oleh pengelola perpustakaan. Beberapa contohnya adalah sebagai berikut:

1. Laman Google Book

2. Aplikasi Google Play Book

3. Aplikasi Perpustakaan Digital Perpustakaan Nasional, yaitu: iPusnas

4. Aplikasi Perpustakaan Digital Kemendikbud Ristek, yaitu: EPerpusdikbud

5. Aplikasi Perpustakaan Digital Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta, yaitu: iJakarta

6. Aplikasi Perpustakaan Digital BPAD Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu: iJogja

7. Aplikasi Kipin School-Sekolah Digital

Laman perpustakaan digital dapat diakses melalui komputer dan smartphone, sedangkan aplikasi membaca buku digital perlu dipasang pada sistem operasi semisal Android. Sudah tentu untuk mengaksesnya diperlukan kuota internet. Karena itu ketersediaan kuota harus diperhatikan.

  • Membaca Artikel Jurnal

Artikel jurnal adalah jendela informasi penelitian dan pengabdian. Dengan tersedianya jurnal online (e-journal), informasi hasil penelitian dan pengabdian yang dilakukan peneliti akan lebih mudah untuk diakses. 

Meskipun banyak artikel jurnal yang berbayar untuk mengaksesnya, tetapi banyak juga yang tersedia secar gratis, bahkan bisa diunduh agar selanjutnya bisa dibaca secara offline melalui peragkat elektronik.

  • Membaca Hasil Penelitian Lainnya

Selain buku dan artikel, karya ilmiah yang dihasilkan dapat berupa tugas akhir. Baik itu skripsi untuk jenjang S1, tesis untuk jenjang S2, maupun disertasi untuk jenjang S3. Beberapa waktu yang lalu, tugas-tugas akhir tersebut hanya disimpan dalam bentuk hardcopy (cetak). 

Sekarang ini sudah tersedia dalam bentuk softcopy dan dapat dibaca melalui laman tertentu yang digunakan sebagai gudang online. Misalnya ePrints@UNY Lumbung Pustaka Universitas Negeri Yogyakarta dan laman-laman lain yang tersedia di berbagai perguruan tinggi.

https://eprints.uny.ac.id/
https://eprints.uny.ac.id/
  • Membaca Artikel di Media Online

Membaca artikel di media daring semisal Kompas dan platform penyedia layanan blogging Kompasiana dapat dimanfaatkan untuk mencari informasi, terutama tentang isu-isu terkini yang terjadi di lingkungan sekitar. Inspirasi menulis sering kali muncul ketika kita telah memperoleh informasi yang baru. Kita bisa menganalisis maupun memadukan informasi yang baru dengan informasi yang sebelumnya telah diperoleh. Sehingga informasi yang kita dapatkan semakin lengkap.

Satu hal yang penting untuk diperhatikan, bahwa solusi-solusi yang terkait dengan media online tersebut harus dipadukan dengan kemampuan literasi digital yang baik. Dalam arti, minimal kita memiliki kemampuan untuk mencari informasi hingga menyimpannya untuk kebutuhan sumber referensi tulisan. Itu menjadi dasar untuk kemudahan mencari sumber referensi alternatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun