Mohon tunggu...
M. Helmi Hariadi
M. Helmi Hariadi Mohon Tunggu... Lainnya - [Pendidik | Tenaga Laboratorium IPA | Fisika - Pendidikan Fisika - Pendidikan IPA - Laboratorium IPA ] [Lombok - Jogja | Pencinta Ilmu | Anak Indonesia | Beriman, Belajar, dan Berkarya | Sinari Penjuru ]

Bismillaahi wabihamdihii, Allaahumma shalli 'alaa Sayyidinaa Muhammad wa'alaa aalihii wa shahbihii wa ummatihii ajma'iin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Maulana Syaikh Tuan Guru KH M. Zainuddin Abdul Madjid, Inspirasi Dunia Pendidikan

21 Agustus 2020   14:41 Diperbarui: 22 Februari 2021   18:24 1835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maulana Syaikh TGKH M. Zainuddin Abdul Madjid, sumber gambar: https://bpsdmd.ntbprov.go.id/

Berbondong-bondong berfirqah-firqah

Setiap Waktu Setiap Sa'ah

Banjiri Pancor Menuju Madrasah

Seakan Menuju ke Kota Ka'bah

Bahkan hingga kini, Maulana Syaikh sudah hampir 23 tahun berpulang. Murid-murid beliau tetap setia hadir dalam pengajian Tasyakkur Hultah NWDI dan peringatan Haul Al-Maghfurulahu Maulana Syaikh TGKH M. Zainuddin Abdul Madjid. Mereka tidak hanya datang dari Lombok, tetapi datang dari berbagai penjuru tanah air. Bahkan ada juga yang datang dari mancanegara, termasuk para 'ulama' dari timur tengah.

Tidak cukup dengan itu, murid-murid Maulana Syaikh selalu mendoakan beliau, keluarga beliau, perjuangan beliau, bahkan mendoakan guru-guru beliau. Padahal Maulana Syaikh kini sudah tiada, tetapi apa yang beliau ajarkan begitu membekas bagi para murid dan pencinta beliau. 

Beberapa bacaan yang sering dikirimkan oleh murid-murid Maulana Syaikh adalah QS. Al-Fatihah serta Shalawat Nahdlatain dan Shalawat Ishlahul Ummah. Kedua shalawat itu adalah bacaan keseharian murid-murid beliau. Shalawat-shalawat tersebut disusun sendiri oleh Maulana Syaikh dengan kandungan do'a dan makna yang luar biasa.

Maulana Syaikh adalah sosok yang sangat cinta tanah air. Dalam beberapa kesempatan Maulana Syaikh selalu menegaskan tentang Pancasila adalah dasar negara kita. Penegasan beliau itu bahkan dicantumkan dalam syair lagu-lagu perjuangan yang beliau karang sendiri, baik berbahasa Indonesia, maupun berbahasa Arab.

  • Maulana Syaikh Berdakwah dengan Berbagai Media

Umumnya orang berdakwah hanya dengan ceramah, menyampaikan dalil-dalil di hadapan jamaahnya. Kita berbicara kondisi yang dulu, fasilitas serba terbatas, tidak seperti sekarang. 

Namun Maulana Syaikh adalah guru yang mengajar dengan berbagai media, tentu ini memudahkan bagi murid-murid beliau untuk menangkap dan memahami pesan-pesan yang beliau sampaikan. Selain berdakwah dengan cara mengisi pengajian dan mengajar di Mushalla Al-Abrar Hamzanwadi Pancor, Maulana Syaikh menggunakan media-media berikut ini:

Lagu Perjuangan; Lagu perjuangan ini banyak berisikan kalimat-kalimat semangat menuntut ilmu dan cinta tanah air. Lagu-lagu tersebut dibuat berbahasa Sasak (Lombok), Bahasa Indonesia dan Bahasa Arab.

Wasiat Renungan Masa; Wasiat ini berisi pesan-pesan Maulana Syaikh kepada murid beliau. Isinya pun sangat lengkap, pilihan bahasanya sangat memukau. Sehingga wasiat tersebut dikagumi oleh beberapa profesor. Bahkan Maulana Syaikh sendiri menyatakan bahwa wasiat ini dikagumi oleh dunia.

Menyusun Do'a dan Shalawat; Banyak sekali do'a yang diajarkan oleh Maulana Syaikh untuk murid-murid beliau. Selain itu ada juga beberapa Shalawat, yang terkenal adalah Shalawat Nahdlatain dan Shalawat Ishlahul Ummah. Hal yang sangat menarik dari do'a dan shalawat tersebut adalah ajaran untuk mendoakan sebanyak-banyak orang, termasuk mendoakan negeri ini. Bahkan banyak dibahasakan dengan istilah umat Nabi Muhammad SAW., atau muslimin-muslimat, baik yang masih hidup maupun meninggal dunia. Do'a dan shalawat tersebut dimasukkan dalam Hizib Nahdlatul Wathan yang merupakan bacaan rutin dari murid-murid beliau.

Mengarang Kitab-kitab; 'Ulama' yang mahir berdakwah itu sangat langka. Maulana Syaikh adalah sosok langka itu, dalam banyak hal yang sulit disamai banyak orang hingga kini. Hal yang membuat kita mesti bersyukur lebih banyak lagi adalah Maulana Syaikh ini di samping berdakwah dengan lisan dan keteladanan, beliau juga berdakwah dengan tulisan. Bahkan kehadiran salah satu kitab beliau membuat guru beliau (Syaikh Sayyid Muhammad Amin Al-Kutbi) memberikan bait-bait pujian yang didahului oleh huruf sumpah.

Membuat Jargon-jargon; Maulana Syaikh memiliki jargon yang hingga saat ini selalu digunakan oleh murid-murid beliau. Terutama murid-murid beliau yang kini mengajar. Dua jargon yang begitu melekat adalah: "Kompak, Utuh, Bersatu" dan "Yaqin, Ikhlash, Shabar, Istiqamah".

Itulah sedikit kisah tentang Maulana Syaikh. Saya sadari bahwa saya tidak mengetahui banyak hal tentang beliau. Selain karena masih sedikitnya referensi tertulis tentang perjuangan beliau, termasuk karena saya tidak pernah mengenyam pendidikan secara formal di madrasah yang beliau dirikan maupun cabang-cabangnya. Ini hanya tulisan seorang murid dari sudut pandang pencinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun