Mohon tunggu...
M H KAHFI
M H KAHFI Mohon Tunggu... Nelayan - profil diri sesuai dari apa yang ditulis dan ditampilkan.

masih sibuk merapihkan bio sendiri

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Surga Itu Solusi Cemerlang Saat Presiden Cuek dari Menteri Pendidikan

12 Oktober 2019   22:33 Diperbarui: 13 Oktober 2019   06:33 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pria kelahiran Madiun 63 tahun silam ini diangkat menggantikan Annies Baswedan yang sepertinya juga kehabisan solusi untuk menyelesaikan permasalahan kecilnya gaji guru honorer tersebut. Bagaimana solusi yang ia tawarkan?

Ia meminta para guru honorer untuk bersabar dan menikmati gaji kecil tersebut agar bisa mendapatkan surga. Iya surga. Bapak mentri menjanjikan surga kepada guru-guru bergaji kecil. Muhadjir Efendi juga berpendapat bahwa golongan yang pertama kali akan memasuki taman surga adalah para guru, karena guru memiliki amal Jariyah yang tak ternilai banyaknya. 

Menurutnya guru merupakan sebuah profesi pengabdian yang berjasa besar untuk membentuk moral bangsa, maka dari itu mungkin ia meminta jajaran guru yang bergaji keil untuk tetap bersabar dengan keadaan gaji mereka karena hal tersebut merupakan sebuah aktifitas investasi untuk mendapat tiket surga. 

Bayangkan, jika solusi ini tidak hanya diterapkan kepada guru bergaji kecil, solusi ini juga diterapkan keseluruh jajaran kementrian secara merata mulai dari level mentri. 

Berapa persen negara ini akan hemat jika anggaran pendidikan yang 20% dari APBN tersebut tidak terpotong untuk menggaji mentri dan petinggi kementrian pendidikan yang tidak sedikit, termasuk gaji mentri dan tunjangannya untuk para jajarannya? Bahkan dari dana pengalihan tersebut dapat dibangun jalan tol ke surga untuk menyediakan daya tampung yang besar bagi seluruh pejalan menuju surga yang semakin banyak. tentu juga sistem pedagogi kita akan semakin membaik dengan suntikan dana yang sangat-sangat efektif tersebut.

Tentu kita sebagai masyarakat Indonesia tidak mengharapkan urusan-urusan publik ditanggapi oleh pejabat publik dengan main-main. Sebab, mengelola sebuah persoalan negara tentu tidak dapat hanya diselesaikan dengan imaji atau hal-hal imateril dan irasional. tentunya kita juga berharap pemerintahan negara kita menjadi sebuah institusi yang rasional. lagi pula jika menjanjikan surga sebagai bayaran. kita tahu bersama bahwa jalan untuk memasuki surga syarat utamanya adalah meninggal terlebih dahulu... 

apakah pemerintahan kita telah menjadi sebuah institusi yang rasional?? Bagaimana menurut kalian?

REFERENSI:

HM,Zaenuddin :112 Karikatur Politik Indonesia. Ufuk Press. 2011

cnnindonesia.com

Wikipedia.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun