Hal penting yang harus kita syukuri, bahwa hingga saat ini Allah masih menyayangi kita. Kita masih diberikan kesempatan untuk menghirup udara, masih bisa bernafas lega di tengah polusi stagnasi yang belum kita tahu kapan akan dapat bisa bergerak maju, dan masih diberikan kesehatan untuk berbuat. Itulah yang masih tersisa untuk kita bisa mengukir sejarah yang lebih terhormat untuk dikenang oleh anak-anak cucu kita, para penerus kita di kemudian hari.
Makna dari sabda Rasulullah, bahwa mes kipun kiamat telah datang namun biji yang masih ada di genggaman tangan kita harus tetap kita tanam, adalah sebuah petunjuk dan motivasi agar kita tidak berhenti berbuat sekecil apapun. Karena semua perubahan itu awalnya tentu bermula dari hal-hal yang kecil.
Imam Syafi'i pernah berkata: "Aku melihat, air yang berhenti itu merusak dirinya. Kalau ia mengalir pasti akan baik. Kalau ia tergenang akan buruk."Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H