Mohon tunggu...
Mhd KhoriAulia
Mhd KhoriAulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Negeri Medan

Pendidikan, Matematika, Membaca, Menulis, dan Sosial.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Paradoks Tragis Plastik

22 September 2023   00:45 Diperbarui: 22 September 2023   00:48 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Proses produksi batu bata plastik melibatkan pengumpulan sampah plastik dari pusat daur ulang, pemilahan dan pembersihan sampah sesuai karakteristiknya, pengolahan sampah plastik hingga cair, dan pengecoran untuk membentuk batu bata. 

Batu bata plastik ini telah digunakan untuk membangun sekolah, rumah, dan berbagai ruangan lain. Keberhasilan ini membuktikan bahwa batu bata plastik bukan hanya bermanfaat, tetapi juga dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah sampah plastik.

Pabrik pertama yang menggunakan batu bata plastik berada di Lombok, terutama karena gempa bumi yang menghancurkan banyak bangunan pada tahun 2018. Pilot project ini dimulai di Lombok karena mereka membutuhkan bangunan baru untuk menggantikan yang hancur akibat gempa. Selain itu, pengembangan batu bata plastik ini diharapkan tidak hanya terjadi di Lombok, tetapi juga di seluruh pulau di Indonesia.

Dengan adanya solusi modern seperti penggunaan sampah plastik untuk membuat batu bata, diharapkan bahwa permasalahan sampah plastik dapat diminimalisir. 

Penting untuk mengembangkan lebih banyak solusi inovatif yang tidak hanya membatasi penggunaan plastik, tetapi juga mengelola sampah plastik dengan cara yang lebih efektif dan ramah lingkungan. Dengan melakukan hal ini, kita dapat memastikan bahwa bahkan dalam kematian, jejak kita akan tetap hidup dalam kebaikan dan manfaat bagi bumi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun