Proses produksi batu bata plastik melibatkan pengumpulan sampah plastik dari pusat daur ulang, pemilahan dan pembersihan sampah sesuai karakteristiknya, pengolahan sampah plastik hingga cair, dan pengecoran untuk membentuk batu bata.Â
Batu bata plastik ini telah digunakan untuk membangun sekolah, rumah, dan berbagai ruangan lain. Keberhasilan ini membuktikan bahwa batu bata plastik bukan hanya bermanfaat, tetapi juga dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah sampah plastik.
Pabrik pertama yang menggunakan batu bata plastik berada di Lombok, terutama karena gempa bumi yang menghancurkan banyak bangunan pada tahun 2018. Pilot project ini dimulai di Lombok karena mereka membutuhkan bangunan baru untuk menggantikan yang hancur akibat gempa. Selain itu, pengembangan batu bata plastik ini diharapkan tidak hanya terjadi di Lombok, tetapi juga di seluruh pulau di Indonesia.
Dengan adanya solusi modern seperti penggunaan sampah plastik untuk membuat batu bata, diharapkan bahwa permasalahan sampah plastik dapat diminimalisir.Â
Penting untuk mengembangkan lebih banyak solusi inovatif yang tidak hanya membatasi penggunaan plastik, tetapi juga mengelola sampah plastik dengan cara yang lebih efektif dan ramah lingkungan. Dengan melakukan hal ini, kita dapat memastikan bahwa bahkan dalam kematian, jejak kita akan tetap hidup dalam kebaikan dan manfaat bagi bumi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H