39. Â Dia (Firaun) dan bala tentaranya bersikap sombong di bumi tanpa (alasan yang) benar. Mereka mengira bahwa sesungguhnya mereka tidak akan dikembalikan kepada Kami.
40. Â Kami menghukum dia (Firaun) dan bala tentaranya. Kami menenggelamkan mereka ke dalam laut. Perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang zalim.
41. Â Kami menjadikan mereka (Firaun dan bala tentaranya) para pemimpin yang mengajak (manusia) ke neraka. Pada hari Kiamat mereka tidak akan ditolong.
42. Â Kami memperikutkan laknat kepada mereka di dunia ini dan pada hari Kiamat mereka termasuk orang-orang yang dijauhkan (dari rahmat Allah).
Masih ada lagi contoh lain yaitu terdapat pada kisah Qarun yang sombong dalam harta, sebagaimana firman Allah dalam Q.S Al-Qasas ayat 76 :
76. Â Sesungguhnya Qarun termasuk kaum Musa, tetapi dia berlaku aniaya terhadap mereka. Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya, "Janganlah engkau terlalu bangga. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri.
Dalam Tafsir Al-Azhar Qarun termasuk kaum serta sepupu Nabi Musa a.s yang sombong karena kekayaan-nya, Dimana setelah kisah fir'aun yang sombong hingga menjadikan dirinya sebagai tuhan atas kekuasaan yang dimilikinya. Dalam kisah Qarun Allah mengabadikan bahwa Kunuuz yang berarti perbendaharaan yang digunakan dalam menyimpan barang berharga. Dan orang yang memegang kunci berjumlah lebih dari satu orang. Mujahid mengatakan satu 'ushbah yaitu antara 15 sampai 20 orang, Qatadah mengatakan 40 orang sedangkan Al-Kalbi mengatakan 'Ushbatun 12 orang setara dengan saudara Nabi Yusuf. Yang memegang kuncinya dilakukan oleh banyak orang dengan dipikul hingga terbungkuk-bungkuk.
Dia sewenang-wenang dengan kaumnya dan sekitarnya atas harta yang dia milikinya, yang berjanji tidak dia tepati, yang memberi upah dengan sedikit diberinya, yang selalu menganggap rendah orang lain dan memandang rendah orang-orang miskin.
Dari kisah tersebut Allah sangat tidak menyukai orang yang bersikap sombong yang mendatangkan banyak mudharat-nya, sebagaimana firman Allah dalam Q.S Lukman ayat 18 :
18. Â Janganlah memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri.
 Dalam tafsir Al-Azhar yang dijelaskan ayat ini oleh Ibnu Abbas " Janganlah sombong dan memandang hina hamba Allah, janganlah engkau palingkan muka engkau kearah tempat lain apabila berbicara kepada orang lain." Janganlah berjalan congkak,angkuh, sombong, takabbur, banggakan diri, yang mana mentang-mentang kaya, mentang-mentang gagah, mentang-mentang jago,pandai, punya jabatan tinggi dll. Karena dengan sombong ini Allah tidak menyukai-nya