Mohon tunggu...
Muhammad Haris
Muhammad Haris Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

udah ah bionya gak usah dibaca. Tulisannya aja yang dibaca ;)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Foto-foto Keadaan LP Tanjung Gusta Pasca Terbakar

12 Juli 2013   13:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:39 1099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terbakarnya LP Tanjung Gusta Medan membuat warga sekitar cemas. Bukan cemas karena terbakarnya, melainkan lebih kepada lepasnya napi hingga ratusan orang. Terbakarnya LP Tanjung Gusta dipicu karena napi yang marah karena listrik padam dari subuh hingga sore hari pada hari Kamis (11/07). Tak hanya listrik, air PDAM pun ikut mati.

Bagian depan LP Tanjung Gusta semua hangus terbakar. Hingga pagi tadi (12/07) masih tersisa gumpalan asap yang keluar dari dalam LP. Napi masih menguasai LP. Polisi dan tentara masih berjaga-jaga mengelilingi LP.

[caption id="attachment_274466" align="aligncenter" width="373" caption="Kondisi LP di pagi hari"][/caption] [caption id="attachment_274468" align="aligncenter" width="377" caption="Napi berada di dekat jendela"]

1373610965701332787
1373610965701332787
[/caption]

Terlihat pada foto diatas bahwa napi sudah berada di bagian terdepan dari LP Tanjung Gusta. Mereka semua bisa saja keluar melompati jendela, namun ratusan tentara dan polisi menjaga di sekeliling LP. Saya mengira napi-napi tersebut menggunakan seragam tahanan. Ternyata tidak, mereka semua menggunakan pakaian bebas. Seandainya ribuan tahanan yang ada didalam kompak keluar menerobos LP, tentu menyulitkan Polisi dan Tentara yang berjaga karena tak bisa membedakan yang mana napi dan yang mana warga biasa. Ditambah lagi banyak warga yang berkumpul menyaksikan kejadian ini.

Napi pun berteriak tentang PP nomor 99 dimana para napi tidak diberi remisi. Mereka tidak setuju dengan PP tersebut. Tak lama mereka berteriak lagi untuk minta koran yang ada di dekat tentara yang sedang berjaga. Salah satu tentara pun memberikan koran tersebut. Sepertinya napi juga pengen tahu gimana respon media terhadap kelakuan yang mereka lakukan. Dari tadi pagi para napi memang tidak anarkis, mereka tetap santai. Ada yang merokok, nyanyi dan main handphone. Tapi tetap saja situasi di tempat masih tegang.

[caption id="attachment_274443" align="aligncenter" width="311" caption="Tentara memberikan koran pada napi"]

1373605338977391812
1373605338977391812
[/caption]

Sekitar pukul 09:16 para anggota pemadam kebakaran ingin memasuki LP untuk memadamkan api yang masih ada didalam. Sempat terjadi keributan antara petugas dengan napi. Napi memberikan izin anggota pemadam kebakaran untuk masuk asalkan polisi, tentara, dan wartawan tetap di luar. Pemadam kebakaran pun masuk kedalam untuk memadamkan api.

[caption id="attachment_274462" align="aligncenter" width="418" caption="Pemadam kebakaran hendak masuk ke dalam LP"]

13736103651169106058
13736103651169106058
[/caption]

Kemudian datang Panglima Kodam ke TKP. Para napi bersorak dan tepuk tangan. Tentara pun bersiap menggunakan tameng dan perlengkapan lainnya. Para napi diperingatkan oleh pegawai LP untuk tidak bersikap anarkis. Hingga tengah hari, napi pun masih menguasai LP. Tentara semakin memperketat penjagaan di sekitar LP Tanjung Gusta hingga kedatangan Menkum HAM.

13736067861780846955
13736067861780846955
13736069121069668747
13736069121069668747
Dibalik kejadian ini, ada sedikit keuntungan yang di dapat warga sekitar Tanjung Gusta. Selama ini memang air PDAM sulit didapatkan. Harus menunggu tengah malam kalau mau menampung air. Tengah malam pun sering tak ada air. Dari pihak PDAM mengatakan ada sedikit perbaikan pipa sehingga menghambat jalur air ke perumahan warga. Tapi sudah 6 bulan lebih warga sekitar tak kunjung bisa mendapatkan air. Hingga pada Jumat dini hari tadi, air mengalir deras. Mungkin dengan adanya kejadian ini barulah keluhan tersebut di tanggapi. Warga sekitar bisa merasakan kembali derasnya air yang mengalir dari keran rumahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun