Mohon tunggu...
Mhd Fathul Rozi
Mhd Fathul Rozi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa ilmu Kesehatan masyarakat Universitas Jambi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT-MBKM) di Desa Laboratorium Terpadu Pudak, Mahasiswa Kesmas-Unja Membentuk Desa Safety Farming

25 Oktober 2024   02:11 Diperbarui: 25 Oktober 2024   02:29 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama petani / Dok. tim

 JAMBI,- Universitas Jambi melalui program Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) -- Desa Laboratorium Terpadu (DLT) membuat desa safety farming di DLT Pudak. Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian Tim dosen dan mahasiswa dari Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Jambi.

Ketua KKNT di DLT Pudak adalah Arya , dengan anggota Rahmat, Dalil, Alvin, Munir, Desty, Safira, Chika, Tifani, Agnesia, Nabila, Hasan, dan Nadindha semuanya berasal dari prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat. Kegiatan ini mendapatkan pendampingan dari dosen pembimbing lapangan Budi Aswin, SKM., M.Kes, RD. Halim, SKM., M.P.H. La Ode Reskiaddin, SKM., M.P.H. Rizalia Wardiah, SKM., M.K.M, Muhammad Rifqi Azhary, SKM., M.K.M ,serta petani desa Pudak.

Poster K3 / dokpri
Poster K3 / dokpri

Desa Pudak yaitu merupakan salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi. Desa Pudak Secara geografis mempunyai ketinggian kurang lebih 8-17m dari permukaan laut. Mata pencaharian penduduk di Desa Pudak memiliki variasi yang cukup beragam sebagian besar penduduk di Desa Pudak memiliki mata pencaharian utama sebagai Petani, dan sebagian lain disektor lain. Penduduk Desa Pudak mata pencahariannya yaitu sebagai buruh tani sebanyak 20,84%, buruh harian lepas sebanyak 17,10%, dan petani sebanyak 38%.

Dalam meningkatkan derajat kesehatan dan pencegahan kecelakaan kerja pada petani perlu dibentuk Desa Safety Farming. Petani di Desa Pudak belum menerapkan aspek safety farming (keselamatan dan kesehatan kerja) dalam kegiatan bertani. Safety Farming adalah upaya melakukan kegiatan pertanian sesuai dengan aspek keselamatan (safety) dan kesehatan (health) yang dalam rangka mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja sehingga produktivitas pekerjaan petani dapat dimaksimalkan. Dalam pelaksanaan kegiatan bertani, para petani jauh dikatakan peduli terhadap kesehatan dan keselamatan kerja mereka. Rendahnya aspek Safety Farming pada petani di Desa Pudak tercermin dalam upaya mengendalikan hama, petani menggunakan pestisida anorganik. Tingginya aktivitas penyemprotan yang dilakukan oleh petani dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan petani yaitu dapat menghambat kadar enzim kolinesterase dalam darah. hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya kanker, kelahiran cacat, ganggun hormon, gangguan reproduksi, gastrointestinal, dermatological, dan rusaknya sistem nervous.

Sosialisasi kepada petani / dokpri
Sosialisasi kepada petani / dokpri

Berdasarkan hasil wawancara dengan petani, sebagian besar petani merasakan pusing dan mual setelah melakukan pencampuran dan penyemprotan pestisida. Petani juga tidak menggunakan alat pelindung diri ketika bekerja menggunakan pestisida saat mencampur bahan dan saat penyemprotan. Fungsi dari alat pelindung diri yaitu mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja. Sebagian petani hanya Menggunakan baju yang diikatkan pada mulut dan hidung serta baju panjang. Hal ini dapat meningkatkan keracunan pestisida pada tubuh melalui kulit dan pernafasan. Alat pelindung diri menjadi salah satu faktor penentu risiko keracunan pestisida dalam darah. Oleh sebab itu dibutuhkan upaya yang komprehensif dalam mengatasi risiko permasalahan K3 pada petani di Desa Pudak. Adapun upaya yang dapat dilakukan adalah membentuk Desa Safety Farming. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tim melakukan pengabdian kepada masyarakat untuk membentuk Desa Safety Farming, khususnya petani di Desa Pudak. Pembentukan Desa Safety Farming memiliki beberapa keunggulan yaitu dapat membangun kesadaran petani untuk dapat berperilaku aman dan sehat ketika bertani. Agar Desa Safety Farming dapat berjalan maka perlu kelengkapan Sarana dan Prasarana berupa Rumah Simpan dan Bilas Pestisida yang dilengkapi dengan APD (katelpak, kacamata, respirator, sarung tangan karet, apron, sepatu boot), box penyimpanan pestisida, Alat Pemadam Api Ringan (APAR), dan kotak P3K. Rumah simpan dan bilas pestisida juga dilengkapi dengan tempat untuk mandi. Pengabdian ini difokuskan pada upaya mencegah dan mengendalikan keracunan pestisida pada tubuh petani sejak membeli, mencampur, membawa, menyemprot dan penatalaksanaan botol bekas pestisida.

Kegiatannya meliputi Membentuk Desa Safety Farming, Sosialisasi dan Penyuluhan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Membentuk Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) pada Petani, Pelatihan Safety Farming untuk Mencegah Gangguan Kesehatan dan Kecelakaan Kerja, Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), Merancang SOP saat Bekerja bagi Petani, Merancang Model Rumah Simpan Bilas, Melaksanakan Kemitraan antara Institusi Pendidikan, Stakeholder Desa Pudak, dan Petani.

Foto bersama tim
Foto bersama tim

Kegiatan Pengbadian kepada Masyarakat dilaksanakan oleh Tim Mahasiswa Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Jambi. Kegiatan berlangsung bulan Agustus sampai bulan Oktober yang dilaksanakan di Dusun 1 Desa Pudak Kecamatan Kumpeh Ulu.

Budi Aswin, SKM., M.Kes., selaku dosen pembimbing, menjelaskan bahwa " Program Desa Safety Farming diharapkan dapat membangun infrastruktur dan sarana pendukung seperti Rumah Simpan dan Bilas Pestisida yang dilengkapi dengan APD, tempat penyimpanan pestisida, dan fasilitas kesehatan. Melalui program ini, tim pengabdian dari perguruan tinggi akan meningkatkan pengetahuan dan perilaku aman, membantu atau mencegah pengendalian risiko keracunan pestisida, meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan para petani Dusun 1 Pudak serta produktivitas pertanian."

Praktek k3 / dokpri
Praktek k3 / dokpri

Partisipasi masyarakat sangat antusias, dengan banyak peserta menyatakan rasa syukur atas kehadiran dosen dan mahasiswa yang langsung melaksanakan KKNT di desa Pundak. Aminto merupakan kepala desa pundak, mengungkapkan, "Kami masyarakat sangat bersyukur atas kehadiran bapak-bapak dosen dan adik-adik mahasiswa. UNJA. Kami berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut dan meningkatkan pengetahuan kami mengenai kesehatan dan Keselamatan Kerja ini."

Dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan tinggi yaitu kegiatan pengabdian masyarakat, tim dosen dan mahasiswa ikut ambil peran dalam peningkatan pengetahuan petani Desa Pudak tentang K3, peningkatan perilaku aman dan sehat dalam bekerja dan peningkatan upaya pencegahan dan pengendalian pada keracunan pestisida. Untuk memperoleh peningkatan tersebut, upaya pembentukan Desa Safery Farming sangat dibutuhkan oleh petani agar nantinya derajat kesehatan petani dapat meningkat dan quality of work life petani juga menjadi lebih baik..

Penulis : Mhd. Fathul Rozi

Penyuluhan tentang k3 / dokpri
Penyuluhan tentang k3 / dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun