Oleh:
A.Somad firdaus, Adinda Novita, Alya Islami,Amalina Cahya Aditya, Auliya Maharani Harahap, Intan Eltifa Hanny, M. Gusman Syahlun Abyan, Mhd. Fathul Rozi,Vioni Kinaya
Dosen pembimbing :
Dr. Asparian, S.KM., M.Kes.
Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Jambi
PENDAHULUAN
   Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan hidup manusia semakin meningkat. Hal ini terjadi pada seluruh kalangan. Disisi lain, kesibukan-kesibukan dalam berbagai aktivitas seperti pekerjaan sering kali membuat kita menomorduakan kebutuhan-kebutuhan pokok, seperti makanan.
   Terlebih lagi, mahasiswa yang sedang berada pada masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa yang sibuk dengan hal-hal baru mereka kenal sehingga timbul pola hidup konsumtif yang terkadang berlebihan. Pola berfikir mereka seakan ikut berubah.Â
"kalo ada yang mudah, kenapa harus memilih yang susah?". Khususnya mie instan, dalam sehari seorang mahasiswa mampu mengkonsumsi beberapa jenis makanan mie instan, makanan mie instan seakan telah mendarah daging dalam diri mereka bahkan ada yang menjadikannya makanan sehari-hari. Selain itu, trend mengkonsumsi makanan pedas seperti ayam geprek dan seblak juga seolah telah menjadi perilaku mahasiswa untuk tetap mengkonsumsi jenis makanan pedas tersebut tanpa memperhatikan efek samping yang dapat terjadi (Rofifah 2020).
   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak mahasiswa yang masih sering mengkonsumsi makanan yang bisa menimbulkan pengaruh kesehatan yang buruk. Hasil dari penelitian ini dimaksudkan untuk memberi informasi dan memberi kesadaran akan pentingnya mengkonsumsi makanan yang sehat.
PEMBAHASAN
   Para mahasiswa merupakan orang yang paling berpotensi terpapar pola hidup yang konsumtif, maka dari itu penulis melakukan penelitian terhadap 51 responden dengan cara menyebar kuesioner berupa google form kepada mahasiswa baru program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Jambi yang berjumlah 227 orang, kemudian pengambilan sample dilakukan dengan cara probability sampling, sehingga terdapat 51 responden yang kami jadikan sebagai sample dalam penelitian ini, dimana didalam kuesioner itu penulis mengajukan beberapa pertanyaan, mulai dari pengetahuan responden akan gangguan dari mengkonsumsi makanan tersebut, hingga keinginan untuk memperbaiki pola hidup konsumtif.
   Berdasarkan hasil penelitian yang telah kami lakukan terkait tiga makanan yang paling sering dikonsumsi oleh anak kost, didapatkan hasil bahwa dari 51 responden, 35 responden memilih ayam geprek, 17 responden diantaranya memilih mie instan, dan 4 responden lainnya memilih seblak. Adapun alasan mereka sering mengkonsumsi ketiga makanan tersebut yaitu, 22 responden beralasan murah, 18 responden beralasan malas masak, 11 responden beralasan dikarenakan makanan kesukaannya, dan alasan lainnya seperti gratis, tidak sempat masak, dan lain-lain.
   Berdasarkan hasil penelitian terkait tiga makanan yang paling sering dikonsumsi anak kost, didapatkan hasil bahwa mie instan merupakan makanan kedua yang paling sering dikonsumsi, makanan ini sangat kaya akan karbohidrat. Namun, kadar vitamin dan mineralnya sangat rendah sekali, bentuknya yang kering pun merupakan hasil penggorengan yang kaya akan trans fat (lemak trans) yang bisa menyebabkan penyakit jantung koroner karena trans fat ini berperan meningkatkan kolesterol LD L (kolestrol jahat). Selain itu, mie instan lebih banyak mengandung MSG (Mono Sodium Glutamat) dan sodium yang sangat tidak baik untuk kesehatan (Handrianto et al. 2018).
   Selain itu, ayam geprek dan seblak merupakan makanan favorit para anak muda yang menyukai makanan pedas. Mengonsumsi banyak makanan pedas juga dapat menyebabkan berbagai penyakit, diantaranya gastritis (maag), diare, radang tenggorokan, dan lain lain.
   Hal ini tentu saja berkaitan dengan pengetahuan dan kesadaran dari para responden terkait dampak yang ditimbulkan akibat terlalu sering mengonsumsi ketiga makanan tersebut. Dari 51 responden, hanya 35 responden yang tahu dan sadar bahwa dengan mengonsumsi makanan tersebut akan menimbulkan gangguan pada kesehatan, dan 17 sisanya tidak mengetahui bahwa mengonsumsi makanan tersebut secara terus-terusan dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Dari 44 responden memiliki niatan untuk mencoba memperbaiki kebiasaan tersebut, ini berarti 44 orang diantaranya sudah mengetahui dampak buruk dari mengkonsumsi 3 makanan tersebut secara terus menerus.
KESIMPULAN & SARAN
   Berdasarkan hasil penelitian terkait tiga makanan yang paling sering dikonsumsi anak kost, didapatkan hasil bahwa ternyata banyak mahasiswa yang sering mengkonsumsi ketiga makanan tersebut. Banyak alasan yang menjadi faktor mereka mengkonsumsi ketiga makanan tersebut. Banyak dari responden tahu akan gangguan yang akan di dapat apabila mereka mengkonsumsi makanan tersebut terlalu sering. Terjadi peningkatan dimana 44 dari 8 responden ingin memperbaiki kebiasaan tersebut.
   Saran dari penulis, mulailah memperbaiki pola hidup dengan menjauhi pola hidup yang konsumtif, memulai kebiasaan membuat makanan sendiri agar lebih sehat dan juga terjamin. Tapi jangan lupa, makanan yang dimasak juga perlu dipertimbangkan asupan gizi-nya.
DAFTAR PUSTAKA
Ginocchio, Ing Francisco. 2006. "BAHAYA MENGKONSUMSI MAKANAN PEDAS." 13(Ii):166--73.
Handrianto, Prasetyo, Ratih Kusuma Wardani, Fitriana Ikhtiarinawati Fajrin, Program Studi Farmasi, and Akademi Farmasi Surabaya. 2018. "Pendidikan Kesehatan Melalui Penyuluhan Tentang Makanan Sehat Dan Dampak Konsumsi Mie Instan Bagi Kesehatan Di Desa Drenges Kec. Sugih Waras Kab. Bojonegoro." Journal of Science and Social Development 1(1):24--31.
Rofifah, kencana 2020. 2020. "Bahaya Mie Instant." Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents 12--26.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H