Mohon tunggu...
Muhammad Arvan
Muhammad Arvan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jambi

Hobi saya menulis, bermain game, mencari informasi teknologi terbaru, mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Alasan Kenapa Variasi Bahasa Indonesia yang Beragam Serta Unik!

11 Desember 2022   23:24 Diperbarui: 11 Desember 2022   23:27 2117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah kamu ? Bahasa yang ada di lingkungan sekitar kita sangat bervariasi, setiap bahasa yang digunakan oleh sekelompok orang yang termasuk dalam satuan masyarakat bahasa tidak hanya satu atau dua bahasa saja tetapi beraneka ragam. Anggota masyarakat bahasa biasanya terdiri atas berbagai status sosial dan latar belakang budaya yang berbeda. Perbedaan tersebut berdampak pada timbulnya variasi penggunaan bahasa oleh masyarakat dalam berkomunikasi. Oleh karena latar belakang dan lingkungannya tidak sama, maka bahasa yang digunakan menjadi bervariasi atau beragam, sehingga variasi yang satu dengan yang lainnya seringkali mempunyai perbedaan yang besar.

Terjadinya variasi bahasa bukan hanya disebabkan oleh penutur yang beragam, tetapi karena kegiatan interaksi sosial yang dilakukan juga sangat beragam. Dalam hal ini ada kaitannya dengan munculnya bahasa yang digunakan oleh kalangan mahamahasiswa, dan biasanya bahasa-bahasa tersebut muncul dalam kegiatan mereka di kampus. Adanya pemakaian bahasa daerah serta dialek yang memengaruhi kondisi berbahasa mereka, yakni mahamahasiswa yang berasal dari daerah yang berbeda dan mengakibatkan belum sempurnanya pemakaian bahasa Indonesia. Tetapi, bahasa daerah juga tidak menjadi satu-satunya bukti konkret bahwa terdapat variasi bahasa yang terjadi di kalangan mahamahasiswa tersebut. Melainkan munculnya beberapa variasi bahasa (bahasa Inggris, bahasa Korea, bahasa gaul atau prokem, dll) yang digunakan oleh kalangan mahamahasiswa. Banyak hal yang menyebabkan variasi bahasa terjadi, misalnya faktor perkembangan ilmu pengetahuan dan faktor lingkungan.

Berdasarkan jurnal bahasa dan sastra Variasi bahasa merupakan tuturan yang berkaitan dengan masyarakat dalam hal bagaimana cara melakukan interaksi yang berhubungan dengan orang lain. Ragam bahasa merupakan variasi bahasa menurut pemakaiannya, yang dibedakan menurut topik, hubungan pelaku, dan medium pembicaraan. Terjadinya keragaman atau kevariasian bahasa ini bukan hanya disebabkan oleh para penuturnya yang tidak homogen, tetapi juga karena kegiatan interaksi sosial yang mereka lakukan sangat beragam. Setiap kegiatan memerlukan atau menyebabkan terjadinya keragaman bahasa itu. Keragaman ini akan semakin bertambah kalau bahasa tersebut digunakan oleh penutur yang sangat banyak, serta dalam wilayah yang sangat luas.

Faktor-faktor penyebab terjadinya variasi bahasa dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor penentu antara lain, misalnya, tujuan bertutur, wilayah tutur, topik-tuturan, dan gaya penuturan. Penyebab adanya variasi yang disebabkan oleh tujuan bertutur artinya bahwa konten tuturan tersebut akan disesuaikan dengan apa yang akan dicapai oleh si penutur tersebut. Kemudian faktor variasi ditinjau dari wilayah tutur yaitu dapat dibagi menjadi wilayah tutur yang dibatasi secara geografis dan wilayah tutur secara sosial. Selanjutnya faktor penyebab terjadinya variasi bahasa bisa juga disebabkan oleh topik tuturan (topik pembicaraan).

Menurut para pengamat bahasa variasi atau keragaman bahasa disebabkan karena banyaknya bahasa yang digunakan oleh masyarakat untuk berinteraksi antar sesama masyarakat. Variasi bahasa juga disebabkan oleh kegiatan interaksi sosial yang beragam. Variasi bahasa juga timbul karena pemakaian bahasa yang berbeda serta topik yang dibicarakan pun berbeda. Penggunaan ragam bahasa di Indonesia bisa dikatakan tidak sedikit jumlahnya, hal ini bisa dibuktikan dengan adanya berbagai macam suku, ras, dan budaya yang ada di Indonesia. Selain itu, kaum muda yang dengan kreativitasnya selalu saja berhasil menemukan bentuk-bentuk kebahasaan yang sebelumnya tidak pernah digunakan dan kemudian memunculkan bahasa baru. Penggunaan ragam bahasa yang sering dijumpai selain dalam lingkungan masyarakat yaitu di lingkungan akademis. Munculnya variasi bahasa disebabkan adanya kebutuhan penggunaan bahasa untuk berkomunikasi dan bekerjasama sesuai dengan situasi dan fungsi dalam kontak sosialnya. Setiap penutur bahasa, hidup dalam latar belakang dan tata cara pergaulan yang berbeda-beda. Orang yang ingin turut serta dalam membicarakan sebuah topik masalah tertentu, memiliki ragam bahasa tersendiri antara satu orang dengan orang lain untuk berkomunikasi dan berinteraksi.

Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar memang sangat dibutuhkan, karena penggunaannya tidak sembarangan digunakan. Kesalahan penggunaan bahasa Indonesia, dapat menimbulkan kesalahpahaman yang terjadi. Maka dengan begitu, kita harus belajar lebih lagi untuk menggunakan tatanan bahasa Indonesia yang sesuai dengan peraturan yang ada. Bahasa pun digunakan sebagai alat komunikasi yang bertujuan untuk membuat satu sama lain saling mengerti apa yang dibicarakan. Tentu saja bahasa yang kita gunakan tidak semuanya sama, ada yang formal dan ada yang tidak. Kita harus mengetahui bahasa mana saja yang harus kita pakai untuk orang yang lebih tua dari kita, sepantar ataupun yang lebih muda.

Variasi bahasa terjadi karena akibat dari adanya keragaman sosial dan keragaman fungsi bahasa. Penggunaan variasi bahasa di kalangan akademis  menggunakan bahasa informal. biasanya tidak sefasih ketika mahamahasiswa menggunakan bahasa informal. Padahal sangatlah wajar apabila mahamahasiswa selaku penerus bangsa dapat menggunakan variasi bahasa dan menunjukkan identitas sebagai bangsa Indonesia.

Dahulu Bahasa Indonesia digunakan dengan baik dan benar sesuai kaidah berbahasa yang tepat. Namun kini, seiring dengan perkembangan teknologi dan pengaruh budaya luar, Bahasa Indonesia rusak justru ditangan para pemudanya sendiri. Penggunaan Bahasa Indonesia oleh remaja masa kini, terutama dikota- kota besar, sangat tidak sesuai dengan kaidah berbahasa yang baik dan benar. Remaja mencampur-campurkan bahasa Indonesia dengan bahasa-bahasa daerah dan asing kemudian menyebutmya dengan bahasa gaul.

Kita sebagai remaja yang merupakan agen perubahan sudah seharusnya kita menggunakan bahasa Indonesia yang benar sesuai dengan situasi, kondisi dan sesuai dengan kaidah yang telah disempurnakan. Dimana kita sedang berkomunikasi secara lisan maupun tulisan. Karena apa?, karena bahasa Indonesia merupakan identitas kebanggaan bangsa Indonesia dan merupaka alat pemersatu. Intensitas penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam proses belajar-mengajar menjadi berkurang. Hal itu bisa disiasati dengan lebih mengefektifkan proses pembelajaran bahasa Indonesia dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pembelajaran lebih banyak diarahkan kepada hal-hal yang bersifat terapan praktis bukan hal-hal yang bersifat teoretis.

Selain itu, penerapan berbicara bahasa Indonesia yang baik dan benar di sekolah-sekolah terlebih dahulu harus dimulai dari tenaga pendidik-tenaga pendidik sekolah. Lalu setelah itu, para pelajar akan meneladani cara bertutur kata guru atau dosen mereka sehingga bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa sehari-hari di sekolah maupun dikampus. Walaupun sebenarnya bahasa Indonesia sangat bertolak belakang dari bahasa dari daerah mereka. Sebaiknya para tenaga pendidik menerapkannya tidak hanya dalam KBM di kelas saja. Namun, sebaiknya di luar kelas, penggunaan bahasa Indonesia tetap dilestarikan agar peserta didik juga akan terbiasa dan tidak merasa aneh dengan bahas indonesia yang baik dan benar itu. Mari menggunakan Bahasa Indonesia, cintai negeri mu melalui penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Cintai Bahasamu, Cintai Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun