Mohon tunggu...
Muhammad Arvan
Muhammad Arvan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jambi

Hobi saya menulis, bermain game, mencari informasi teknologi terbaru, mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksistensi Bahasa Baku di Media Twitter

6 Desember 2022   21:05 Diperbarui: 6 Desember 2022   21:16 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh

Ilsa Pebrima & Muhammad Arvan

"Satu bahasa, bahasa persatuan untuk Indonesia"

Pada masa sekarang ini pengaruh globalisasi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi serta penggunaan media sosial sangat memengaruhi kehidupan masyarakat. Mulai dari gaya hidup, cara berpakaian, sampai bahasa yang digunakan pun banyak yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa. 

Bahkan banyak orang yang malu jika menggunakan Bahasa Indonesia yang baku dan sesuai dengan aturan. Hal ini memicu munculnya istilah bahasa gaul di berbagai kalangan, terutama kalangan remaja. Kemunculan bahasa gaul inilah yang menjadi penyebab tergesernya Bahasa Indonesia yang baku. 

Orang-orang yang terbiasa menggunakan Bahasa Gaul, dalam pembicaraan formal pun mereka akan lupa untuk berbicara dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Maka, hal ini benar-benar memerlukan perhatian khusus dan tindakan nyata dari semua pihak yang peduli dengan eksistensi penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar.

Menurut pandangan peneliti, pada media sosial twitter ini sudah jarang ditemukannya tweet atau postingan yang menggunakan bahasa baku, terutama pada kaum remaja yang lebih memilih menggunakan bahasa gaul daripada bahasa indonesia. Mereka terkadang juga malas menggunakan bahasa Indonesia itu sendiri, padahal Negara lain berlomba-lomba untuk belajar bahasa Indonesia yang baik dan benar.  

Dari hal ini sudah terlihat jelas bahwa kurangnya pemahaman mereka mengenai pentingnya bahasa indonesia, karena hal itulah mereka kurang tertarik menggunakan bahasa indonesi pada tweet mereka, padahal bahasa Indonesia ini merupakan bahasa pemersatu bangsa Indonesia dari keberagaman yang ada di negri ini.

Berikut ini merupakan contoh tweet remaja Indonesia yang menggunakan bahasa gaul di media twitter:

DATA 1

"Semoga desember happy ending ygy."

Kalimat diatas merupakan postingan dari Salah satu remaja pengguna twitter yang bernama Raden Rauf AM atau @radenrauf, pada tanggal 01 desember 2022 tepatnya pukul 15:12 WIB. Pada postingan itu terdapat 2 bahasa yang berbeda, yaitu bahasa inggris dan bahasa Indonesia, kemudian juga terdapat 2 kalimat bahasa gaul yaitu "happy ending dan ygy". "Happy ending" ini merupakan bahasa inggris yang jika diterjemahkan kebahasa Indonesia artinya, ialah "akhir yang bahagia", sedangkan "ygy" merupakan singkatan dari "ya guys ya" kemudian dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar ialah "iya teman-teman iya". Jadi jika di tulis dalam bahasa baku "semoga desember happy ending ygy" menjadi "semoga desember menjadi akhir yang bahagia ya teman-teman".

DATA 2

"Menghilang, tanpa kabar tanda-tanda ghosting kah?"

Kalimat diatas merupakan postingan dari akun cal atau @addctedical, yang diunggahnya pada tanggal 30 November 2022 pukul 14:38 WIB. Pada postingan tersebut hanya terdapat 1 kalimat gaul yaitu pada kata "ghosting", Jika dibakukan maka arti dari kata tersebut ialah "tiba-tiba menghilang. Jadi seharusnya penulisan yang benar pada posting ini ialah " Menghilang tanpa kabar apakah itu sama dengan tiba-tiba menghilang?".

Jadi berdasarkan data diaatas, ada baiknya sebagai pengamat bahasa memberi pengarahan atau pemahaman kepada masyarakat terutama kalangan remaja yang merupakan generasi penerus bangsa, mengenai apa itu bahasa baku serta pentingnya penggunaan bahasa baku. Tujuannya ialah agar mereka paham dan menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi maupun di media sosial, kemudian tujuan selanjutnya ialah agar bahasa Indonesia tetap berada pada kedudukannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun