Mohon tunggu...
Mharna Abdullah
Mharna Abdullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Karyawan swasta di PT.IMIP MOROWALI SULAWESI TENGAH

Tidak ada kata terlambat saat kita ingin memulai hal-hal yang baru yang bernilai positif untuk diri kita sendiri dan untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pergi untuk Menghilang

8 Mei 2023   09:16 Diperbarui: 8 Mei 2023   09:30 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku Terperangkap kedalam rasa yang begitu mendalam,

Samar-samar kuikuti langkahmu,

yang tidak pernah aku tau kemana pergimu.

Semakin jauh dan terus semakin jauh kau melangkah,

 hingga pada akhirnya aku terjatuh.

Kucoba untuk kembali mengejar langkahmu,

Langkah yang kian menghilang dikegelapan malam.

Kini aku kehilangan arah

Kau tak lagi nampak dipelupuk mataku.

Lagi dan lagi kucoba mencari namun tak kutemukan

Aku benar-benar telah kehilangan sosokmu,

Kini aku bagaikan nenek tua yang kehilangan tongkat.

Aku kembali duduk dikesunyian malam,

Menatap langit yang tak lagi memberikan arti.

Pelan terdengar suara isak tangisku, 

Tangis yang menantikan kehadiranmu

Kehadiran yang mustahil aku dapatkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun