Lebih lanjut, menurut kompas.com, pada dasarnya, konformitas merupakan bentuk menyerah pada pengaruh mayoritas atau sering disebut dengan tekanan kelompok. Bentuk tekanan kelompok berbeda-beda, misalnya intimidasi, persuasi, ejekan, kritik, dan sebagainya.
- Contoh dari konformitas adalah ketika seorang remaja berpakaian dengan gaya tertentu karena dia ingin menyesuaikan diri dengan orang-orang lain yang berada didalam kelompok sosialnya.
Penyebab konformitas
Lalu, apa sih yang jadi penyebab terjadinya konformitas itu? Setidaknya, ada dua penyebab konformitas dilakukan oleh seseorang, yang pertama sebab infarmasional dan yang kedua adalah sebab normatif. Menurut Wikipedia, sebab infarmasional dan sebab normatif adalah sebagai berrikut
Sebab infarmasional
Salah satu alasan penting mengapa seseorang melakukan konformitas adalah seseorang belajar bahwa dengan melakukan konformitas bisa membantu untuk mendapatkan persetujuan dan penerimaan yang diinginkan.Â
Sumber konformitas ini dikenal sebagai pengaruh sosial normatif karena pengaruh sosial ini meliputi perubahan tingkah laku untuk memenuhi harapan orang lain.Â
Misalnya ketika sesorang bersama dengan teman lain yang sangat menyadari pentingnya kesehatan, maka orang tersebut akan memperlihatkan kepadanya bahwa ia sangat suka pada buah dan ikan segar serta tidak merokok, meskipun sesungguhnya orang tersebut tidak begitu suka pada makanan itu.Â
Dalam situasi ini, jika seseorang mengubah perilakunya agar sesuai dengan norma kelompok, mungkin juga cenderung akan mengubah keyakinannya.
Singkatnya, sebab konformitas infarmasional dilakukan oleh seseorang agar mereka menjadi benar.
Sebab normatif