Ditengah merebaknya pandemi Corona ini, pertanian akan menjadi benteng terakhir penyangga kelumpuhan perekonomian rakyat.Â
Bagaimana tidak, dikala semua aktivitas masyarakat harus dibatasi  bahkan dihentikan, namun mereka tetap harus hidup dan mencukupi kebutuhan hidupnya tentu hal ini sangatlah berat.
Satu bulan mungkin bertahan untuk hidup layak namun bila berbulan-bulan bahkan berkelanjutan, tentu ini persoalan yang lain.
Sementara sampai kapan ? inipun juga nggak bisa mendapat kepastian.Â
Namun diakui atau tidak Corona mengharuskan penduduk bumi melakukan perubahan budaya.
Bagaimanapun bangsa Indonesia menyadari, bahwa kita hidup adalah dari jerih payah sendiri. Orang Indonesia adalan orang yang kuat dengan kemandiriannya. Â
Kita biasa dengan ketidakberadaan untuk kemudian mengadakannya.Â
Dan naluri ini adalah sifat turun temurun yang melekat di gen orang Indonesia. Demikian halnya dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari yakni kecukupan pangan.
Cara bertahan hidup sederhana bagi manusia secara alami adalah bertani, sehingga dengan sifat dasar ini, maka yakin dan tetap semangat bahwa bangsa Indonesia adalan orang yang paling mampu bertahan hidup dalam situasi kritis semacam ini.
Setelah pandemi Corona merebak yang terhitung terasa sekali sejak pertengahan Maret 2020. Memasuki tiga bulan (dipertengahan Juni 2020) kita berusaha beradaptasi dengan pendatang baru di dunia kita yakni Corona, suka duka telah kita rasakan.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah di tanah air ini, edukasi mengenai Corona juga sudah dilakukan dimana-mana melalui berbagai media. Masyarakat pun secara berangsur memahami dan mengerti apa yang harus dilakukan.
Seiring dengan pemahaman ini, semoga dampak Corona semakin kecil dan nantinya Corona nggak ada lagi di tanah air ini.
Akan tetapi, bila kita review kembali dari tiga bulan berlalu ini kayaknya bertani bisa menjadi pilihan profesi dan untuk ditekuni kembali bagi para sahabat tani di tanah air.
Karena pertanian tradisional yang masih kebanyakan dilakukan oleh petani di Indonesia relative masih merupakan kawasan hijau Corona. Nggak berhubungan dengan orang banyak, namu hasil upayanya sangat berguna bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Penanaman padi, jagung yang merupakan makanan pokok pertama dan kedua bagi  bangsa ini menjadi pilihan penting. Karena inilah yang akan memberikan keamanan akan pangan dan pangan.
Berbagai varietas tanaman yang merupakan hasil penelitian selama ini tentu akan sangat membantu dalam peningkatan produksi dalam berbudidaya tanaman bagi petani.
Semoga pandemi ini akan segera selesai dan babak baru kehidupan manusia akan dimulai, dengan budaya yang baru, kebiasaan yang baru dan kedepan manusia Indonesia akan menjadi manusia modern yang cepat dalam menyikapi perubahan.
Corona membawa hikmah, yakni cepatnya proses edukasi bagi bangsa Indonesia akan penyakit akibat virus ini.
Namun kedepan hikmah ini akan juga dirasakan untuk berbagai kondisi dan yang lebih menggembirakan adalan untuk perkembangan pemikiran bangsa kita. Karena kita telah memulai percepatan peningkatan pengetahuan akibat corona hingga pada level masyarakat yang paling bawah dan berada dititik luar bangsa ini.
Penulis : M Haris Sukamto
Praktisi pertanian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H