Kemudian petani jagung kini harus selalu waspada pada serangan hama ini dengan rajin melihat tanamannya di masa pertumbuhan awal (sebelum 30 hari). Dan bila ditengarai adanya hama ini di semprot dengan insectisida sistemik dan atau kontak. Namun penggunaan yang berlebihan ini beresiko adanya resistensi atau kekebalan bagi ulat tersebut, Â yang bisa jadi akan menjadi masalah pada penanam jagung ditahun-tahun kedepan.
Menurut penulis, yang paling aman adalah menggunakan insektisida biologi yang salah satunya seperti Turex WP. Relative lebih aman, karena isi kandungannya adalah bakteri yang bila disemprotkan dan kena ulatnya akan menjadi penyakit mematikan baginya dan bila menempel pada tanaman yang dimakan ulatnya, bakterinya pun akan masuk ketubuh ulat dan akan membunuh ulat ini dengan cepat.
Oleh : M Haris Sukamto, pemerhati pertanian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H