Kediri, kompasiana - Desiran dirgantara malam yang amat dingin dan merdu mampu mengkonstruk sanubari untuk terlarut dalam duka akan perpisahan dengan para penduduk desa pada Selasa itu (15 Agustus 2023 M/ 28 Muharrom 1445 H).
Malam itu buka sekedar 'potong tumpeng' dalam rangka penutupan kuliah kerja nyata, namun dihiasi pula dengan pengajian akbar bersama Abah Kyai Ferrian Bima Cahyono Putro, S. Sos., S. Pd., M. Pd. (Pengasuh Pondok Pesantren Liwaul Mustofa Magetan) sebagai narasumber.
Persembahan tari variasi dari santri-santri TPQ Al-Khasan Dusun Dawuhan Kidul dan penampilan tim banjari Ziyaadatul Khoir dari PR. IPNU-IPPNU Dawuhan Kidul juga turut menghidupkan acara.
Berlangsung pula momen yang paling dinanti warga, yakni pengumuman kejuaraan PERKASA (Perlombaan Kreasi dan Keagamaan) oleh Pengurus Ranting Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama' yang telah dilaksanakan dua hari sebelumnya.
Bapak Budianto selaku Kepala Desa Dawuhan Kidul menyampaikan limpahan pesan dan kesan yang begitu kirana kepada mahasiswa KKN.
"Ini tidak berakhir, tetap berlangsung nanti. KKN-nya saja yang berakhir. Tapi kulo suwun anak-anakku, sak wayah-wayah sampean mios kene, warga siap menerima sampean. Sukur-sukur onok sing kencantol wong kene." (Tetapi saya mohon wahai anak-anakku, sewaktu-waktu kalau kalian datang ke sini, warga siap menerima kalian. Syukur-syukur ada yang terpikat orang desa sini.)
"Desa kami siap menerima jika ada KKN lagi dari IAIN Kediri." Lanjutnya.
.
Editor: Syafiqah & Tim KKN'47 IAIN Kediri
Follow media sosial kami untuk kegiatan menarik dan info super lainnya Instagram KKN'47 IAIN Kediri