Kediri, Kompasiana - Al-Syaikh Zain al-Din ibn 'Abd al-'Aziz al-Malibari dalam pustaka Fath al-Muin mengemukakan Lafal al-Hajj secara etimologi adalah 'menuju' atau 'kebanyakan', sebagian besar menuju perkara, orang yang diagungkan. Sedangkan menurut terminologi yakni menuju Ka'bah untuk menunaikan ibadah.
Nabi Adam menunaikan ibadah haji sebanyak 40 kali, bertolak dari Tanah India dengan berjalan kaki. Malaikat Jibril berkata bahwa para malaikat lebih dahulu melakukan melakukan thowaf di Baitullah selama 7000 tahun. Imam Ibnu Ishaq berkata, "Allah tidak mengutus Nabi setelah Nabi Ibrahim a.s. kecuali telah menunaikan haji."
Manasik haji bagi kaum pelajar umumnya dimanifestasikan oleh lembaga sekolah atau madrasah, namun pada momen ini diselenggarakan oleh Taman Pendidikan al-Qur'an. Dihadiri oleh sekitar 30 partisipan yang mayoritas anak usia Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan sebagian telah menempuh jenjang Sekolah Menengah Pertama.
"Tidak seluruhnya adalah santri TPQ, karena instansi ini di bawah naungan lembaga bernama 'Al-Istiqomah'. Jadi, siswa PAUD dan RA Al-Istiqomah juga menghadiri ." Ujar salah satu tendik di jawatan tersebut. Selain itu, agenda ini juga dalam rangka memperingati tahun baru Islam.
Manasik haji berlangsung setelah jama'ah Sholat Asar di Masjid al-Istiqomah pada Selasa (1/8) tepat pada 14 Muharram 1445 H. Peserta tidak diwajibkan mengenakan pakaian ihram asalkan kostum memiliki unsur putih, miniatur ka'bah yang begitu sederhana, batu jumrah seadanya, konsumsi dari masing-masing individu, iklim panas atmosfer Dusun Kalangbong, itu semua tidak meredupkan gelora para santri, dewan asatidz dan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (sebagai pendamping dan pemandu).
Editor: Syafiqah dan Tim KKN 47 IAIN Kediri.
Pantau terus sosial media kami Instagram KKN 47 IAIN Kediri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H