Mohon tunggu...
Rahmah Chemist
Rahmah Chemist Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger - Product Photographer

Simple, challenge, suka nulis and fun. Temui saya di dunia maya... Blog: http://chemistrahmah.com

Selanjutnya

Tutup

Surabaya Pilihan

JCC Coffee Talk Surabaya 2024, Semua UMKM Kopi Bisa Tembus Pasar Global

15 Juli 2024   00:33 Diperbarui: 15 Juli 2024   02:13 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

There is no BAD Coffee
It's just about the DIFFERENT Market

Saya terkesima dengan pemaparn gamblang Mas Aga tentang perjalanannya di dunia kopi. Kisah hidupnya yang sempat dipertanyakan orang tua karena memilih untuk menjalankan bisnis kopi, kini sudah membuahkan hasil yang bukan kaleng-kaleng. 

Saya sendiri yang menjadi salah satu peserta JCC atau Java Coffee Culture yang diadakan di Hotel Double Tree Surabaya, 6 Juli 2024, ini sangat terkesima. Ya, saya tahunya kopi itu pahit tetapi selalu ingin disesap karena dari pahit itu bisa muncul banyak inspirasi.

Muhammad Aga yang akrab disapa Mas Aga ini, sudah membuktikan bagaimana kopi sudah layak dibawa ke pasar dunia. Kopi Indonesia memang di luar sana masih dikenal terpisah-pisah karena pulau atau wilayah asal kopi tersebut. Untuk itu, butuh upaya UMKM untuk bangkit dan menjadikan Kopi Indonesia menjadi lebih dikenal. Tak lagi disebut sebagai Kopi Toraja, Kopi Gayo, Kopi Lampung atau sebutan kota lainnya, setidaknya mampu disebut negaranya secara utuh sehingga memperkenalkan Indonesia lebih luas lagi. 

Pentingnya Tahu Coffee is Community

Mas Aga dalam Coffee Talk JCC Surabaya 2024 ini memberikan saran dan masukan bahwa daya tarik untuk membeli kopi Indonesia perlu dikembangkan. Tentu butuh campur tangan berbagai pihak.

That's why perjalanannya menemukan berbagai macam ragam kopi dan berprofesi sebagai level atas dalam perkopian, tidak terlepas dari yang namanya komunitas. Dari komunitas inilah kemudian dipahami bahwa kualitas dan kuantitas itu tidak bisa berjalan beriringan.

Saya pun baru paham bahwa ketika ada kopi yang berkualitas maka tentu akan hadir dengan kuantitas yang tidak banyak. Begitu pula sebaliknya. Nah, di sini perlu upaya agar kualitas ini tidak lagi menjadi sesuatu yang sulit. Justru Indonesia harus menjadikan itu sebagai ciri khas agar makin dikenal. Pemilihan kopi yang berkualitas dari kuantitas yang banyak itu memerlukan kerja sama yang baik tentunya.

Dok.Pri
Dok.Pri
Komunitas menjadikan Aga kemudian memahami dan menambah banyak wawasan sehingga tak hanya membawa harum varietas kopi Indonesia tetapi juga memahami bahwa saat ini orang-orang yang mencari kopi untuk dinikmati, biasanya akan mencari tahu latar belakang pembuatannya, asalnya dan hal-hal yang berkaitan dengan jenis kopi tersebut hingga terhidang di depan mata. Lagi-lagi, peran komunitas yang membawanya sampai sejauh ini sehingga kita bisa mengenal banyak jenis kopi dengan keunggulannya masing-masing.

Dari komunitas jugalah, ide-ide brilian hadir di kepala para pengusaha kopi untuk menghadirkan produk-produk kopi yang tak sekadar untuk menghasilkan uang tetapi juga menciptakan kesetiaan atau loyalitas konsumen, misalnya dari kemasan, logo begitu juga dengan permainan desain grafis yang menarik.

Jadi ingat Komunitas Cak Kaji yang beberapa member-nya juga penikmat kopi dimana satu sama lain suka yang berbeda karena taste juga tak bisa dipaksa sama. 

Peluang Kopi, Nasional maupun Internasional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun