Mohon tunggu...
Rahmah Chemist
Rahmah Chemist Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger - Product Photographer

Simple, challenge, suka nulis and fun. Temui saya di dunia maya... Blog: http://chemistrahmah.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

Perempuan dan Transisi Energi, Dua Hal yang Harusnya Bersinergi

19 Juni 2024   18:24 Diperbarui: 19 Juni 2024   18:30 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Canva Pro Pribadi

Perempuan. Ciptaan Tuhan yang katanya lemah. Banyak kekurangan hingga terkadang dikesampingkan. Kodrat menjadi alasan. Padahal bangsa ini menjadi maju dan lebih dikenal, tak luput dari sosok perempuan yang memberdayakan dirinya untuk bermanfaat pada lingkungan, minimal di lingkungan rumahnya sendiri. 

Memang tak semua perempuan mampu memberdayakan diri dengan segala kemampuan yang sudah Tuhan ciptakan. Tidak sedikit perempuan yang harus dikekang dengan aturan. Akhirnya merasa kerdil dan tak berdaya. Makin lemah sebagaimana anggapan masyarakat pada umumnya, padahal jika ingin mempelajari dan mengambil hikmah Tuhan menciptakannya pasti ada banyak hal yang bisa dilakukan. 

Perempuan yang sudah menjadi "ratu rumah tangga" pun tidak sedikit memasrahkan rutinitas sama setiap hari. Padahal di tangannya mampu menghadirkan generasi-generasi yang setidaknya sadar bahwa bumi saat ini tidak baik-baik saja. Perubahan iklim sudah makin terasa dampak buruknya. Panas berkepanjangan hingga suhu udara yang membuat sekeliling. Semua berkaitan dengan kegiatan ibu rumah tangga yang menjadikan bumi makin hari makin butuh dikasihani. 

Menjaga Bumi dengan Transisi Energi

Semua sudah tahu kalau perubahan iklim yang terjadi karena bumi sedang tidak baik-baik saja. Perilaku manusia di atas bumi yang menjadikannya pelan-pelan makin memprihatinkan hingga wajar jika berbagai bencana terjadi di mana-mana. 

Lalu, ibu rumah tangga bisa apa? Sejauh ini, ibu rumah tangga punya peranan penting. Pengolahan limbah sampah di rumah, memelihara tanaman penghasil sumber makanan pokok sehingga tidak terus-menerus membeli pada produsen yang menghasilkan emisi dalam pengelolaan makanan, hingga penggunaan energi di rumah yang sudah seharusnya lebih bersih dan terbarukan. 

Ibu rumah tangga bisa mengolah sampah rumah tangga menjadi biogas sebagai energi terbarukan. Tentunya biogas ini bisa digunakan untuk bahan bakar. Bagaimana kalau cuma sendiri? Apa mungkin bisa menghasilkan produk yang dimaksud? Hmm, tentu kalau sendiri memang akan membutuhkan waktu. Namun, jika ibu rumah tangga sebagai perempuan mampu menggerakkan tetangga atau sekitarnya untuk bersama-sama saling membantu, tentu akan bisa. Pelan-pelan pasti diikuti ibu-ibu lainnya sekaligus menjadi program kampung atau kota yang terus dipantau. 

Jika sudah demikian, maka upaya menjaga bumi pelan-pelan bisa dilakukan. Apakah hanya dengan biogas perempuan bisa menjadi bagian penting transisi energi? 

Banyak cara dalam mengembangkan segala upaya transisi energi. Perempuan sebagai kaum terbanyak di muka bumi tentu lebih memiliki banyak suara dalam menggaungkan sesuatu. Jika pun ingin dilindungi oleh lembaga agar visi misi akan transisi energi terus terjadi, bisa bekerja sama dengan OXFAM yang terus menyuarakan agar perempuan mendapatkan keadilian, khsuusnya yang termasuk dalam kelompok rentan. 

OXFAM mengusahakan transisi energi adil sehingga pemerataan dalam pengelolaan sumber daya seperti matahari dan angin untuk menghasilkan energi baru dan terbarukan bisa terus terwujud. Bahkan konfedereasi internasional yang terdiri dari lebih puluhan organisasi di dunia ini sangat mengupayakan keadilan, mengentaskan kemisikinan di seluruh wilayah, khususnya wilayah yang rentan terhadap bencana.  

Jadi, meski saat ini profesi kita sebagai ibu rumah tangga, ternyata mampu berperan penting dalam memperjuangkan transisi energi untuk energi terbarukan. Perubahan iklim sudah makin nyata dan perlu penanganan secara sadar dan bersama-sama. Jika tidak dimulai dari diri sendiri, lalu bagaimana orang sekitar mau ikut bergerak? 

*** 

Well, perempuan memang menjadi bagian yang bisa memaksimalkan transisi energi. Kehadiran mereka sebagai kelompok yang memiliki kekuatan tersendiri agar lingkungan sekitarnya lebih dahulu menerapkan. Jika satu lingkungan sudah menjadi contoh nyata dan berdampak terhadap sesama, tentu akan lebih mudah menjadikan transisi energi terus dilakukan demi keselamatan bumi, tempat hidup setiap ciptaanNya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun