Mohon tunggu...
Rahmah Chemist
Rahmah Chemist Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger - Product Photographer

Simple, challenge, suka nulis and fun. Temui saya di dunia maya... Blog: http://chemistrahmah.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Dari Bermain Catur Sejak Dini, Anak Bisa Jadi Ahli Strategi

7 Juni 2024   17:46 Diperbarui: 7 Juni 2024   17:59 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bun, hebat ya anak tante Septi. Bisa main catur."

Ucap anak sulung saya ketika melihat-lihat timeline Instagram. Dia memang kenal beberapa teman blogger saya karena ketika ikut ke event kadang memberitahukan siapa saja teman bundanya. Bahkan anak-anak dari teman saya beberapa dikenalnya, baik melalui event atau media sosial. 

Kali ini dia terpana keberhasilan anak laki-laki bernama Luigi Kautsarrazky. Ternyata di media sosial ibu Luigi beberapa kali menginformasikan mengenai aktivitas Luigi bahkan foto-foto kemenangan yang diraih. Anak sulung saya pun akhirnya kepo (dalam artian positif) karena ternyata ada anak sekecil Luigi yang bisa bermain catur. Bahkan bisa juara. 

Usut punya usut, akhirnya saya bisa mendapatkan penjelasan detail dari ibunya Luigi langsung mengenai catur yang dikenalkan pada anaknya di usia yang sangat dini (menurut saya). Pucuk dicinta ulam tiba, Cak Kaji yang merupakan komunitas bagi Kompasianer yang ada di wilayah Jawa Timur, berkesempatan menghadirkan ibu Luigi, Mbak Septi (sapaan akrab Septia Wahyu Anggraeni).

Awal Mula Mengenal Catur     

Anak itu memang peniru ulung. Apalagi jika memang bersumber dari orang tua. Sudah pasti anak cepat sekali mencontoh. Seperti itu Luigi awalnya mengenal catur karena memang dikenalkan oleh sang ayah meski kemahirannya belum setingkat Grandmaster. Dari situ Luigi akhirnya mencari tahu soal permainan catur yang awalnya disangka Mbak Septi hanya sekadar permainan. 

Kesungguhan belajar bagaimana menjaga raja sendiri dan menaklukkan raja lawan dipelajari dengan saksama. Meski semua hanya menggunakan permainan via ponsel. 

Ponsel? Ya, tentu pemakaian ponsel ini punya batasan tersendiri bagi Mbak Septi dan Luigi sebagai aturan penggunaan gawai usia dini. Semua keluarga tentu memiliki batasannya juga. Ponsel tidak bisa juga dijauhkan sebab zamannya sekarang justru anak bisa cepat belajar hal baru karena mahir menggunakan ponsel pada hal-hal yang positif. 

Mulai Ikut Lomba Sejak Masuk Komunitas Catur

Singkat cerita, pertemuan dengan komunitas catur di area Gresik membuat Luigi makin antusias dengan catur. Bahkan yang membuat saya kagum, ada warkop yang disulap jadi tempat anak belajar bermain catur. Hmm, bisa dibayangkan betapa warkop itu ramah anak. Soalnya kalau secara umum sebut warkop seringnya muncul dalam pikiran, bapak-bapak bersarung, kupluk atau peci, nongkrong bersama sambil bahas bola, politik dan lainnya serta tentunya dengan gelas minuman pesanan masing-masing. 

Hanya saja yang diceritakan Mbak Septi ternyata jauh berbeda. Hmm, beruntung sekali lingkungan positif tersebut bisa ramah anak dan pastinya membuat anak makin penasaran dengan catur. 

Sumber: Foto dari Blog Mbak Septi / anggraenisepti.com
Sumber: Foto dari Blog Mbak Septi / anggraenisepti.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun