Ya, tidak semua orang tua punya wawasan luas dan terbuka. Masih sedikit yang akan bangga ketika tahu anaknya ingin jadi Grandmaster Catur. Profesi membanggakan padahal bukan yang semata-mata harus berseragam. Mampu berdaya, mengharumskan nama Indonesia dengan prestasi olahraga pastinya sudah menjadi intan berlian yang sayang jika disia-siakan.Â
"Saat akan lomba, Luigi tidak saya bolehkan bermain ponsel. Itu agar dia fokus."
Ya, tidak semua anak dengan diberikannya ponsel bisa fokus lebih lama. Mbak Septi pun beranggapan demikian buat Luigi. Jadi ini tips penting-nya agar fokus bermain jadi lebih lama. Jauhkan ponsel dulu dari Luigi adalah cara terbaik saat ini, berdasarkan evaluasi Mbak Septi yang menjadi orang terdepan pendukung anaknya.Â
***Â
Well, semoga makin banyak anak-anak di Jawa Timur, khususnya Gresik dan sekitarnya, yang mengikuti jejak langkah Luigi dalam mengembangkan bakatnya pada cabang olahraga. Sebab, Indonesia masih terbilang kekurangan atlet catur. Bayangkan saja, Indonesia dari urutan ke-4 di dunia sebagai negara dengan penduduk tertinggi, tetapi yang ikut Kejurnas Catur 2023 lalu hanya sekitar 1.500-an. Hmm... berapa persennya saja lho!Â
Jadi, mari buka kesempatan anak untuk mengenal dunia catur sejak dini. Jika kemudian kelak tidak serius menekuni, setidaknya sudah mengenal olahraga sebatas permainan fisik, tetapi olahraga di mana otak yang beradu strategi juga keren dan membanggakan.Â
Setuju?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI