Jangan paksakan ya, gaes karena tidak semua tubuh bisa dipaksakan untuk mendapatkan hasil terbaik.Â
3. Jika Sudah Terasa Ngos-Ngosan, Boleh Berhenti
Biasanya kalau di kelas Poundfit diselingi dengan teriakan kalau sudah mulai track yang bikin ngos-ngosan. Namun, kalau di rumah dan teriak, nanti tetangga kaget, haha. Jadi, berhenti sejenak atau sudahi jika dirasa sudah tidak mampu. Lagi-lagi jangan dipaksa.Â
4. Lakukan Gerakan yang Ringan Saja
Nah, ini juga penting. Dari semua gerakan Poundfit, pasti ada yang ringan. Silakan ditimbang gerakan mana yang menurut diri sanggup untuk melakukannya. Tidak perlu banyak. Lakukan 2-3 gerakan tetapi dengan semangat dan durasi yang pas pastinya tetap bisa membakar kalori tubuh.
Saya tetap Poundfit tuh karena mau bakar kalori dalam tubuh yang sudah masuk dalam bentuk gorengan, haha. Biasalah ya kalau puasa nahan untuk tidak makan gorengan kan susah. Jadi salah satu jalannya adalah membakar kalori tubuh dengan gerakan-gerakan Poundfit.Â
5. Pastikan Anak-Anak Terkondisikan
Penting juga supaya tidak mengganggu. Kita berolahraga juga tujuannya supaya tetap sehat dan fit agar makin kuat dan lama menemani anak-anak bermain dan belajar. Jadi, minta dukungan anggota keluarga seperti anak dan suami agar sejenak memberi ruang untuk berolahraga.Â
Jika misalnya anak tidak bisa ditinggal, coba tunggu anak-anak tertidur dulu baru dilakukan. Namun, saya bersyukur karena anak sulung sudah bisa menjaga dua adiknya saat saya berolahraga sehingga tetap aman.Â
Gerakan Poundfit yang Ringan
Berikut bisa dilihat gerakan poundfit yang ringan pada Instagram saya (@ammachemist)
***Â
Well, apa pun jenis olahraga di saat puasa yang penting "bergerak" dan tidak "mager". Sebab Ramadan belum tentu say hello tahun depan. Kalau enggak dimanfaatkan untuk tetap sehat dan fit, rugiii donk!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H