Kampung halaman memang selalu jadi tempat untuk pulang. Kerinduan yang sudah memuncak biasanya susah untuk hilang. Kemudian pelan-pelan tenang lalu kemudian gejolak kembali datang. Selalu ada momen yang membuatnya tak bisa menolak peluang.Â
Ya, kampung halaman memang rumah untuk kembali meski bukan keabadian. Namun, di dalamnya selalu ada pelukan cinta dan kasih sayang setelah lama tak ada pertemuan.Â
Rindu Kampung Halaman Karena...
Hmm... berikut beberapa hal yang membuat selalu rindu kampung halaman:
1. Masih ada ibu kandung
Setelah 2010 bapak berpulang ke penciptaNya, saya dan adik-adik berharap mama selalu mendapatkan hiburan. Meski saya yakin tidak ada yang mampu menghilangkan ingatan bahwa suami sudah tiada. Untuk itu, kami anak-anaknya yang dirantau selalu berupaya untuk pulang, khususnya di hari raya. Itu pun asalkan tidak memaksakan diri apalagi harus sampai berhutang sana sini.Â
Jika tak pulang karena kondisi, maka video call menjadi sesuatu yang penting untuk kami diskusikan bersama. Setidaknya sudah bisa saling bertukar gambar diri yang mengobati rindu kampung halaman.
2. Makam Mendiang Bapak
Saya selalu mau pulang karena ingin ke makam bapak. Di sana bisa bebas cerita tanpa ada feedback yang tidak saya sukai bahkan menyisakan sakit hati yang teramat sangat.Â
Di makam bapak, saya biasanya menceritakan tentang kondisi saya dan segala hal yang sudah terjadi. Mulai dari kondisi psikis hingga yang selalu saya gunakan dengan fisik. Padahal kebiasaan ini justru ada positifnya karena keluhan anak-anak sebayanya seringkali merasa tersakiti dengan polah diri sendiri.
3. Makanan Tradisional
Apa saja kalau lidah cocok dan menekan budget membeli-beli bahan makanan pastinya akan nikmat. Saya sendiri jika di Maros maka kebiasaan akan daging dan ayam selalu ada dan mulai sepi setelah Lebaran tiba. Makanan tradisional biasanya hanya kue-kue jajanan khas karena satu tempat akan terbuang jika diseruduk dalam kondisi keroyokan.
Makanan tradisional pun biasanya tidak hilang karena semua orang suka jajanan demikian daripada harus ke pasar untuk sekadar di-saring ke rumah sehingga perlu tambah daya.
4. Masa Kecil yang Tak Terulang
Meski saat ini saya sudah tidak ada bapak tetapi kenangan masa kecil bersama beliau selalu hidup. Berbagai perabot rumah yang masih bertahan sampai sekarang selalu memberikan semangat untuk hidup lebih baik dan mencintai orang tua. Sebab mereka hingga saya bisa seperti sekarang.Â
Masa kecil tidak akan ada yang mengusiknya kecuali jika memang sikap sudah sangat rindu. Jika sudah berlebihan biasanya akan makin berubah lebih baik.Â
5. Menjaga Amanah Bapak
Sejak kepergian bapak maka segala urusan berkaitan dengannya harus diketahui oleh mama. Salah satu hal sederhana yang perlu saya lakukan adalah menjenguk keluarganya. Apa saja yang terjadi dengan keluarganya di Soppeng maka kami harus ikut serta. Misalnya ada pernikahan maka minimal kami ikut juga, kenal atau tidak kenal.Â
Amanah bapak untuk tidak silaturahmi selalu kami jaga karena kelak juga akan memiliki anak dan berharap bahwa mereka akan memberikan pelayanan maksimal ke orang tuanya. Tidak perlu kekayaan berlimpah, hormat saja dengan apa yang diputuskannya juga sangat berarti.Â
***Â
Well, sejauh apa pun kampung halaman maka selalu ada jalan untuk pulang. Meski tak mampu setiap tahun, setidaknya ada kesempatan waktu bersama yang bisa dikenang. Lalu, apa yang menjadikan kalian rindu kampung halaman?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H