Aktivitas satu ini kalau tidak dibiasakan memang akan sulit menjadi sebuah kepedulian. Untuk itu, seorang IRT harus memiliki wawasan mengenai pengelolaan sampah yang baik.Â
Jika sudah punya ilmunya, diterapkan dalam keluarga. Tanpa perlu menajak anak dan suami atau siapa saja yang ada di rumahnya, mau tidak mau akan mengikuti kebiasaan memilah sampah tersebut.Â
Reuse Sampah
Maksudnya di sini adalah menggunakan sampah untuk kebutuhan lain yang lebih bermanfaat, tidak dibuang begitu saja. Contohnya sampah kulit telur. Tidak dibuan tetapi dijadikan pupuk untuk tanaman. Contoh lainnya adalah sampah sisa makanan, sebaiknya diolah menjadi kompos.Â
Bagaimana dengan bahan kertas, kardus atau pembungkus bekas paket misalnya? Tentunya bisa juga digunakan kembali dengan membuat kreasi mainan, seperti kardus dijadikan rumah boneka atau membuat mobil-mobilan sederhana.Â
Bahkan saya sudah mencoba membuat pot tanaman dari bekas popok anak saya. Lumayan!
Menggunakan Kendaraan Umum atau Sepeda
Biasanya IRT paling senang ke pasar atau ke pusat perbelanjaan, bukan? Nah, sebisa mungkin tidak menggunakan kendaraan pribadi jika memang bisa ditempuh dengan sepeda atau kendaraan umum. Hal ini bisa mengurangi jumlah kendaraan di jalan raya sehingga emisi karbon pun menjadi berkurang.Â
Sulit? Kalau belum dicoba sih bakalan bilang sulit. Coba saja dulu!Â
Bergabung dengan Komunitas Peduli Net-Zero Emissions
Dengan bergabung seperti ini, maka selalu termotivasi dan terinspirasi membuat hal-hal baru di rumah dalam upaya membantu Pemerintah mewujudkannya.Â
Nah, jika bergabun pastinya kita akan senantiasa ingin mensosialisasikan juga ke lingkungan sekitar. Jika sudah demikian peduli dan eratnya perasaan kita akan pentingnya mengurangi emisi karbon, maka senantiasa akan terus dan tidak kenal yang namanya berhenti karena lelah.Â
Selalu Menyuarakan Pentingnya Net-Zero Emissions di Media Sosial
Saat ini, mayoritas ibu punya yang namanya media sosial. Nah, membagikan informasi seputar langkah apa saja yang mudah dilakukan untuk membantu Net-Zero Emissions ini.Â
Karena media sosial seolah menjadi kiblat informasi apa saja, maka mengapa kita tidak menggunakannya untuk hal positif?