Usia saya saat itu masih SD. Mulai tertarik karena gambar di kartu pos dan prangko selalu unik dan lucu. Namanya juga ya saya anak-anak akhirnya saya bilang kalau kartu pos dan prangko-nya biar disimpan dalam kotak mainan. Sejak saat itulah keterusan dan mulai mengoleksi prangko dan kartu pos. Karena bapak profesinya guru, terkadang beliau meminta bagian tata usaha untuk menyimpan prangko agar bapak bisa bawa pulang untuk saya.Â
Begitu seterusnya hingga punya album koleksi sendiri.Â
Dewasa, Koleksi Prangko dan Kartu Pos Terus BerjalanÂ
Ketika duduk di bangku SMA, hobi koleksi prangko dan kartu pos ternyata makin gencar karena ada event di kota Makassar (dulu masih Ujung Pandang), tepatnya di Kantor Pos Besar di kota tersebut. Di situlah mata saya dimanjakan dengan berbagai pajangan koleksi prangko dan kartu pos plus uang yang menambah wawasan saya mengenai Indonesia dan sejarah antar bangsa.Â
Bahkan sepulang dari event tersebut, kepala Kantor Pos Besar memberikan cinderamata, 1 lembar prangko edisi bunga Anggrek. Bukan main senangnya saya kala itu. Sayangnya, karena pindahan rumah sebagian koleksi entah kemana rimbanya. Saya sempat marah pada diri saya karena tidak menjaganya, tetapi saya bersyukur karena bisa mendapatkannya lagi pada pameran Koleksi Prangko dan Kartu Pos yang selalu diadakan secara berkala.Â
Tips Memulai Koleksi Prangko dan Kartu PosÂ
Pastinya memiliki hobi jadul ini perlu tips khusus agar tidak bertahan hanya sehari dua hari. Banyak yang harus diperhatikan, diantaranya:
- Perlu menyiapkan dana khusus
Nah, dana khusus ini pun tidak perlu rutin. Sebisanya saja. Kalau saya sih selalu sisihkan 2 ribu rupiah setiap hari agar bisa beli prangko untuk mengirim kartu pos sesuai tujuan.
- Komitmen yang kuat
Ya, kalau hanya setengah-setengah saja hatinya, lebih baik tidak usah karena dibutuhkan keseriusan juga.Â
- Update info prangko dan kartu pos
Penting untuk menambah wawasan. Paling penting lagi update harga nominal prangko untuk pengiriman snail mail agar sampai di kota tujuan.
- Berkomunitas, jangan malu-malu
Dengan berkomunitas kita jadi punya motivasi. Bahkan kita bisa buat kartu pos sendiri dengan bahan yang ada dan sederhana lo. Hasilnya tetap bisa diakui untuk dijadikan media snail mail.
- Punya tempat penyimpanan agar prangko dan kartu pos aman