"Kak, pekan depan kita ada meet up sesama Postcrosser di Kantor Pos Kebon Rojo."
"Oke. Insya Allah saya hadir."
"Baik, Kak. Kami catat. Jangan lupa dibawa koleksi kartu pos yang akan ditandatangani sesama postcrosser ya, Kak."
"Oke. Eh iya, ada berapa banyak yang perlu disiapkan?"
"Sebisanya kakak saja. Soalnya nanti akan di-rolling ketika acara berlangsung sehingga 1 kartu pos bisa jadi penuh dengan tanda tangan."
"Baiklah. Sampai jumpa."
***Â
Seperti itulah kami merawat sebuah komunitas yang isinya adalah manusia-manusia dengan hobi sama. Bahkan kecintaan akan kartu pos dan prangko juga diwadahi oleh sebuah situs global. Situs inilah yang memberikan kesempatan kepada kami memiliki banyak kartu pos dari berbagai negara di dunia. Bahkan bisa menjadi sahabat pena.Â
Awal Suka Kartu Pos dan PrangkoÂ
Dulu ada teman bapak yang sekolah di Jerman. Di sana, beliau selalu berkirim kabar dan sudah dianggap kakak oleh bapak karena sejak kuliah satu jurusan. Rezeki beliau bisa studi sampai ke Jerman dan bapak bahagia karena karakternya tidak sombong meskipun prestasi sudah banyakyang bisa dibanggakan.Â
Nah, sejak di Jerman itulah bapak selalu mendapat kiriman kartu pos ucapan. Bahkan sekadar menanyakan "Apa Kabar Indonesia?" selalu jadi kalimat pembuka dalam setiap surat dan kartu posnya yang berdatangan.Â