Mohon tunggu...
Rahmah Chemist
Rahmah Chemist Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger - Product Photographer

Simple, challenge, suka nulis and fun. Temui saya di dunia maya... Blog: http://chemistrahmah.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Campina Factory Tour bersama Kompasianer di Surabaya

8 Agustus 2018   02:13 Diperbarui: 15 Agustus 2018   15:10 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Campina Factory Tour bersama Kompasianer di Surabaya - Berkunjung ke pabrik Campina sambil menambah wawasan soal es krim asli Surabaya satu ini adalah pengalaman luar biasa. Bersama puluhan Kompasianer dan Youtuber, kami diajak berkeliling area pabrik Campina sambil mendengarkan informasi seputar pabrik. 

Awalnya saya tidak pernah menyangka bisa berkunjung ke Kawasan Industri seperti ini di Surabaya. Bukan karena tidak mau. Bingung mencari jalan agar bisa diijinkan masuk. 

Dan inilah poin pengalaman penting selama mengikuti Kompasiana Onloc ke Pabrik Campina di Surabaya:

Sterilisasi Seluruh Karyawan dan Pengunjung

Tahu dong ya kalau pabrik makanan pastinya harus selalu steril. Jadi, sebelum masuk ke dalam gedung pabrik, harus selalu steril. Bu Anis, selaku pemandu wisata dari Campina, memberikan instruksi agar semua yang masuk harus mencuci tangan dengan media yang sudah disediakan. 

Belajar Sejarah Es Krim 

Sebelum masuk ke pabrik, pihak Campina memberikan product knowledge.  Dari penjelasan itu saya kemudian paham tentang sejarah perjalanan es krim Campina. Lebih mencengangkannya lagi karena baru tahu kalau Campina asli dari Surabaya karena pertama kali dibuat di Rumah Bapak Darmo Hadi Pranoto di daerah Gembong Sawah, Surabaya. 

Waktu itu tepat tanggal 22 Juli 1972. Bersama sang istri, Bapak Pranoto membuat es krim dan mendirikan CV. Pranoto pada tahun 1994. Dengan kegigihan menjalankan usaha keluarga ini, akhirnya CV. Pranoto berubah menjadi PT. Campina Ice Cream Industry yang kita kenal sampai sekarang. 

Tak hanya itu, saya pun jadi bertambah wawasan bahwa sejatinya perjalanan es krim itu sangatlah panjang. Baru kemudian merasa bangga karena es krim Campina sekarang pun sudah muncul dengan berbagai varian yang dibuat sesuai dengan segmentasi konsumen. 

Produk-Produk Campina Ice Cream

Kalau saya paling ingat ketika mendengar kata es krim Campina, ingatan saya tertuju pada es krim varian durian yang selalu disediakan nenek saat saya masih usia 8 tahun. Ya, saya yang tinggal bersama nenek waktu kecil sudah sering diajak makan es krim, baik di rumah maupun di restoran. Dan di kampung saya dulu, Maros-Makassar, ketika ada yang bisa membeli es krim Campina dalam kemasan literan, itu sudah wow banget katanya. 

Sekarang, siapapun bisa makan es krim Campina. Sudah banyak ditemui di berbagai gerai baik skala kecil, menengah bahkan skala pejabat. Soal harga pun bervariasi. Sampai sekarang, masih bisa terjangkau dan selalu mencari varian yang ada rasa duriannya. 

Berikut produk-produk es krim Campina yang ada:

Campina Ice Cream membagi kategori produknya dengan 3 (tiga) jenis, yaitu 

  • Jenis Impulse; bisa ditemui di gerai minimarket, supermarket dengan segemntasi bervariasi, mulai dari anak-anak hingga dewasa
  • Jenis Tak Home; es krim dengan kemasan literan atau dalam bentuk cake (produk terbaru), biasanya paling dicari saat hari raya tertentu
  • Jenis Bulk; es krim jenis ini biasanya untuk skala party, baik wedding atau anniversary, biasanya juga untuk dijual kembali oleh produsen makanan seperti cafe dan sejenisnya.

Melihat Laboratorium Uji Campina

Masuk ke area ini, saya jadi ingat bagaimana dulu pekerjaan saya di Laboratorium saat di kampus. Melihat ruangan tenang, bersih dan hanya sedikit orang yang ada di dalam, menjadikan saya seperti ingin kembali terjun di dunia lab.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Ya, Campina Ice Cream punya Laboratorium khusus untuk menjamin bahwa es krim yang keluar dari pabrik itu aman dikonsumsi. Dipastikan bakterinya 0%. Perlu jangka waktu sekitar 6 bulan untuk meyakinkan bahwa es krim sudah layak dibawa ke pasar. Jika kemudian masih saja ada, maka produk dimusnahkan dan menunggu produk baru yang dibuat. 

Masuk ke Cold Storage Campina Ice Cream

Kalau saya sangat mendambakan untuk melihat salju, maka di Cold Storage ini, saya sendiri seperti uji nyali. Pasalnya, saya orang yang tidak tahan dingin. Namun, sebuah keajaiban saya bisa bertahan di dalam ruangan Cold Storage tanpa meminta ijin keluar. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Bisa dibayangkan ruangan sedingin minus 30 derajat celsius dan saya bisa bertahan sembari melihat bagaimana produk es krim Campina yang sudah dikemas dan siap didistribusi. 

Kantin Sehat Campina

Seluruh karyawan yang ada di pabrik tidak akan menemukan makan siang dengan menu daging ayam, daging kambing, daging sapi, pork atau makanan-makanan hewani lainnya. Semua makanan diolah dengan mengikuti pola makan sehat vegetarian. Dan beruntung seluruh karyawan justru tidak menjadikannya sebagai suatu persoalan. 

Buktinya rasa makanan di kantin ini pun nikmat. Saya sendiri malah nambah lauk "daging kambing" (pengolahan menu makanan dari nabati tetapi sekilas tampak seperti masakan daging kambing). 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Aturan makan di kantin ini pun ketat. Setiap karyawan harus menghabiskan nasi, air minum dan buah yang diambil. Tidak boleh ada sisa sama sekali di atas piring. Pun setiap alat makan yang digunakan juga harus diletakkan masing-masing sesuai dengan tempatnya. Jika tidak, ada CCTV yang akan merekam perbuatan itu, haha. 

Makan Es Krim Berjamaah di Avatar Campina

Hal yang paling ditunggu-tunggu adalah saat sesi makan es krim sepuasnya di Avatar Campina. Semua yang ikut Kompasiana Onloc hari itu, bisa makan es krim sesuai selera. Bahkan jumlahnya pun tidak dibatasi. Semampunya memakan semuanya, monggo. Namun, perut saya saat itu sudah kenyang dengan makanan sehat vegan a la kantin Campina. Jadinya, cukup makan dua jenis es krim saja. 

Campina Ice Cream | dokumentasi pribadi
Campina Ice Cream | dokumentasi pribadi
Huhuhu, ada sedikit sesal karena tidak bisa makan sampai 10 es krim. Padahal sejak berangkat dari rumah sudah membayangkan akan kuat makan es krim. Ternyata hanya teori saja, haha. 

*** 

Well... Kompasiana Onloc yang berjalan dengan lancar di Pabrik Campina Surabaya ini sungguh membuat saya bahagia. Pertama kalinya keluar rumah tanpa anak yang mengekor karena memang pabrik Campina tidak layak untuk dikunjungi anak balita. Suatu saat, saya akan membawanya ke pabrik Campina ini juga jika waktunya sudah tepat. Berharap Campina selalu ada dan diterima di masyarakat Indonesia dan dunia. 

Nah, itulah poin-poin penting dari pengalaman "berkunjung ke Campina Factory".

Campinaaa... Istimewa di Setiap Suasanaaa...  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun