Ingin Bertemu Abang Musa, Hafidz Cilik Indonesia -Â Sudah bukan rahasia kalau seluruh orang tua yang ada di dunia ini, ingin anaknya tumbuh dan berkembang dengan baik. Menjadi anak shalih/shalihah (khususnya untu yang beragama Islam) adalah impian yang sangat tinggi.Â
Karena anak yang shalih/shalihah sudah membuat orang tua tenang menjalani sisa hidup. Pun setelah kelak meninggal dunia, tidak pernah khawatir meninggalkan anak di dunia karena buah dari mendidik anak sudah bisa dipetik, setidaknya adalah mendoakan orang tuanya selalu.Â
Melihat kemajuan teknologi saat ini, mendidik anak pun rasanya sangat menantang. Meskipun saya akui dari sisi pengetahuan, anak-anak bisa lebih cepat memahami tentang sebuah konsep yang dulu mungkin saja baru bisa kita terima saat duduk di bangku sekolah. Saat ini, materi-materi tentang alama semesta misalnya, sudah bisa dipelajari anak usia balita hanya dengan buku, video bahkan dari tontonan televisi.Â
Hal inilah sebenarnya menjadi seperti dua sisi mata uang. Di satu sisi, anak hebat bisa memahami pengetahuan sejak dini, tetapi di sisi lain, anak-anak seolah menjadi dewasa lebih cepat.Â
Nah, kemajuan teknologi ini ingin sekali rasanya saya jadikan bahan untuk menambah wawasan anak tetapi tidak menghalanginya untuk mengenal agamanya.
Ya, sejak hamil dulu, saya selalu bergumam bahwa kelak anak saya bisa dekat dengan agama. Bisa menghafal Qur'an dengan baik di usianya muda. Dan harapan itu seperti terpatahkan karena belum pernah mendapati usia balita yang mampu menghafal Qur'an.Â
Tetapiii...Â
Setelah nonton Hafidz Cilik beberapa tahun lalu di salah satu stasiun TV swasta, ternyata ada program dimana anak-anak usia mulai dari balita itu sejatinya sudah bisa dikenalkan dengan Qur'an. Tak perlu menunggu usianya 7 tahun dulu lalu dipaksa untuk menghafal. Dan lagi-lagi saya menangis ketika melihat soso balita bernama Musa, ternyata sudah hafal hampir satu Qur'an full.Â
Maha Suci Allah...Â
Ya, Abang Musa sapaan akrabnya. Pengucapan huruf yang masih belum sempurna tetapi sudah mampu menghafal Qur'an dengan baik. Entah pikir saya kala itu, orang tuanya mendidik seperti apa sehingga bisa menjadi seperti itu anaknya. Mukjizat Allah yang benar-benar nyata karena tidak banyak orang tua yang bisa mendapatkan anak seperti ini.Â
Ingin Bertemu Abang MusaÂ
Andai ada jalan, ingin sekali rasanya bertemu Abang Musa. Ingin menjadikannya motivator untuk anak saya yang jelang usia 4 tahun. Setidaknya ingin melihat Abang Musa memperlihatkan kesehariannya yang menjadi imam shalat, menghafal, bangun dini hari hingga kemudian saya pun harus belajar kepada ibunya Musa dengan  pola didiknya yang Masyaaa Allah...Â
Andai Musa bisa datang ke Surabaya, ingin sekali saya kumpulkan anak-anak dari teman saya yang juga berjuang mendidik anak menjadi shalih/shalihah agar Musa bisa memberikan semangat bahwa Allah akan memudahkan ketika memang ada azzam untuk menghafalkan Qur'an dengan baik.Â
Apakah pihak Kompasiana bisa mengabulkan harapan sederhana saya ini? I wish I can before leaving this world...Â
Ramadan ini boleh jadi Ramadan terakhir buat saya. Tetapi semoga bisa bertemu Musa. Setidaknya sekali saja. Karena ingin meninggalkan kesan pada anak saya bahwa kehidupan di dunia akan senantiasa diberkahi tatkala kita mampu menjaga dan menghafalkan Qur'an.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H