Mohon tunggu...
Muhammad Hanafi
Muhammad Hanafi Mohon Tunggu... Lainnya - Manajemen S1 Universitas Teknologi Digital

Live And Enjoy

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Studi Literatur: Implementasi Pelayanan Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Terhadap Kepuasan Keluarga Pasien

14 Mei 2024   00:35 Diperbarui: 15 Mei 2024   03:48 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelayanan

Rumah sakit harus secara konsisten memprioritaskan kepercayaan pasien dengan cermat untuk memenuhi kebutuhan pasien, keinginan pasien dan harapan pasien terhadap perawatan yang diberikan, sehingga memastikan retensi pasien. Pasien rumah sakit mempunyai harapan lebih dari sekedar layanan medis, termasuk kenyamanan, pelayanan yang berkualitas, dan hubungan yang sehat antara Petugas rumah sakit dan pasien. Oleh karena itu, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit perlu dilakukan.

Pelayanan rumah sakit jiwa merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien yang menderita penyakit jiwa. Layanan ini berupaya untuk meningkatkan kesehatan mental dan kualitas hidup mereka yang menderita penyakit mental. Menurut National Institute of Mental Health (Mental Health, 2022), pelayanan rumah sakit jiwa adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada penderita penyakit jiwa dengan tujuan membantu mereka mencapai kesembuhan dan kemandirian. Berdasarkan kedua pengertian di atas jelaslah bahwa ciri utama pelayanan rumah sakit jiwa adalah suatu pelayanan yang diberikan kepada penderita gangguan jiwa dengan tujuan meningkatkan kesehatan jiwa dan mutu hidup penderita gangguan jiwa, membantu mereka mencapai tujuan. pemulihan dan kemandirian. Pelayanan luas diartikan sebagai sejauh mana realitas pelayanan kesehatan yang diberikan sesuai dengan tujuan utama peningkatan mutu dan kinerja pelayanan kesehatan, yaitu kepedulian terhadap pelanggan/pasien.

Studi Literatur ini menjelaskan dan mengenai Implementasi Manajemen Pelayanan Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Terhadap Kepuasan Keluarga Pasien.

Artikel ini Menjelaskan beberapa Variabel dalam penelitian Implementasi Manajemen Pelayanan Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Terhadap Kepuasan Keluarga Pasien. Dalam hal dapat menjadi wawasan untuk para pembaca dan pengetahuan mengenai Pelayanan Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Terhadap Kepuasan Keluarga Pasien. Dalam pembuatan studi literatur ini peneliti menggunakan teori-teori yang berasal dari jurnal terdahulu dan menurut pada ahli.

Dimensi Pelayanan

Adapun menurut menurut Utama (2003), prioritas mutu pelayanan kesehatan menurut pasien merupakan faktor utama yang menjadi pedoman atau pedoman bagi tindakan-tindakan penting dan bermutu yang harus dikaitkan dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan rumah sakit dan akan dilakukan. bagian dari pengalaman atau perasaan pasien rumah sakit. Dimensi pelayanan kesehatan berikut dapat diprioritaskan:

  • Perilaku atau penampilan dokter rumah sakit dalam proses pemberian pelayanan kesehatan kepada pasien, meliputi besar kecilnya pelayanan medis, tingkat kunjungan, sikap, dan penyampaian informasi disebut dengan persepsi dokter.
  • Perilaku atau penampilan tenaga keperawatan rumah sakit dalam proses pemberian pelayanan kesehatan kepada pasien disebut persepsi tenaga keperawatan yang meliputi ukuran pelayanan medis, pelayanan non medis, sikap, penyampaian informasi, dan tingkat kunjungan.
  • Kondisi fisik mengacu pada keadaan fisik fasilitas rumah sakit seperti kamar rawat inap, jendela, pengaturan suhu, tempat tidur, kasur, dan sprei.
  • Makanan dan menu adalah jenis bahan yang dimakan atau dikonsumsi pasien sehari-hari, seperti nasi, sayur mayur, ikan, daging, buah, dan minuman. Menu makan merupakan suatu kerangka untuk mengontrol jenis makanan yang dikonsumsi pasien.
  • Sistem administrasi pelayanan adalah proses pengaturan atau penatalaksanaan pasien di suatu rumah sakit yang harus diikuti oleh pasien, dimulai dari kegiatan pendaftaran dan berlanjut hingga masa rawat inap.
  • Besarnya uang yang harus dibayarkan kepada rumah sakit berdasarkan pelayanan yang diterima pasien, seperti biaya dokter, obat-obatan, makanan, dan kamar, disebut dengan pembiayaan.
  • Rekam medis adalah catatan atau dokumen yang menggambarkan perkembangan status kesehatan pasien, termasuk diagnosis penyakit, prosedur pengobatan, dan kegiatan medis serta hasil pelayanan.

Indikator Pelayanan 

Harapan keluarga pasien terhadap kualitas layanan dapat direpresentasikan dalam lima karakteristik kualitas layanan yang dipahami dan dapat diwujudkan oleh penyedia layanan. Hal ini merupakan tugas yang sulit bagi penyedia layanan karena klien sering mengalami kesulitan karena layanan yang mereka terima atau rasakan tidak sesuai dengan layanan yang mereka harapkan. Menurut Lopiyoadi dan Hamdan (2013), teori yang sering digunakan untuk mengukur kepuasan pasien, terdapat beberapa karakteristik atau atribut yang harus diperhatikan dalam kualitas pelayanan, yaitu:

  • Berwujud (Tangibles) merupakan kemampuan perusahaan dalam memantapkan kehadirannya kepada pihak luar. Tampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik penyedia layanan di lingkungan sekitar yang dapat diandalkan merupakan bukti nyata atas layanan yang ditawarkan.
  • Keandalan (Reability) mengacu pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi janjinya secara akurat dan konsisten. Harapan pelanggan harus dipenuhi, yang mencakup ketepatan waktu, memberikan layanan yang sama kepada semua klien tanpa kesalahan, pendekatan yang penuh kasih, dan akurasi yang tinggi.
  • Ketanggapan (Responsiveness) merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan untuk mendapatkan minat kunjungan ulang. Daya tanggap merupakan kemampuan perusahaan yang dilakukan langsung oleh karyawan untuk memberikan pelayanan dengan cepat dan tanggap.
  • Jaminan dan kepastian (Assurance), yaitu keahlian, kesopanan, dan bakat personel perusahaan. Komunikasi, kredibilitas, keamanan, keahlian, dan kesopanan merupakan komponen-komponennya.
  • Memahami kebutuhan konsumen (Emphaty) memungkinkan Anda memberikan perhatian yang tulus dan individual atau pribadi kepada mereka. Dimana suatu perusahaan dituntut untuk memahami dan mengenal pelanggannya.

Hal ini konsisten dengan temuan Kawoco (2018), yang menemukan bahwa kualitas layanan mempengaruhi kepuasan pasien jika kelima variabel ini dipertimbangkan. (Andrian & Marzuq, 2022).    Kepuasan Keluarga Pasien.

Pada hakikatnya kebahagiaan keluarga pasien sangat bervariasi karena terikat dengan harapan/persepsi masing-masing individu. Apabila pelayanan yang diberikan sudah sesuai atau sudah berada pada kategori yang diminta pasien, maka tingkat kesenangannya akan berada pada kategori terpenuhi. Tingkat kepuasan pasien diukur bersama dengan indikator kualitas layanan kesehatan lainnya. Peningkatan kenyamanan, kesopanan, dan komunikasi akan menghasilkan layanan kesehatan yang lebih berkualitas, dan hasil akhirnya akan positif. (Aulia, Rahmiati, & Tabrani, 2019). Menurut (Munijaya , 2016) Kepuasan pengguna jasa pelayanan kesehatan dapat disimpulkan sebagai selisih kinerja institusi pelayanan dengan harapan pasien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun