Al-Haqq
Al-Haqq yang dimaksud dalam untaian kata sederhana ini adalah Allah SWT.
Hanya Dia Al-Haqq, Sang Hakekat.
Selain Dia adalah bathil, tak ada, tak nyata, dan tak layak disebut hakekat.
La ilaha illa Allah.
Para Nabi dan Rasul diutus serta dibangkitkan hanya untuk menegakkan  kalimat sederhana itu, la ilaha illa Allah.
La ilaha illa Allah adalah syariah, thariqah, haqiqah, dan ma'rifah SEKALIGUS BUKAN syariah, Â thariqah, haqiqah, dan ma'rifah.
La ilaha illa Allah adalah negasi sekaligus afirmasi; afirmasi sekaligus negasi hingga akhirnya tak ada lagi afirmasi tak ada pula negasi.
Semua tak ada karena selain Dia, baathil.
Bila selain Dia itu tampak, terasa, maka semua selain Dia yang tampak dan terasa itu adalah hijaab, tirai pemisah antara Dia dengan selain Dia.
Hijaab yang memisahkan antara Dia dengan selain Dia tak layak disebut apalagi menyandang nama hakekat.
Bagi kaum awwaam yang jumlahnya sangat sedikit itu, Al-Haqq, Sang Hakekat, tidaklah tereksplorasi, tak tertulis, tak terucap, tak terdiskusikan, tak terbagi dan tak menerima "pembagian".
Itu sebabnya mereka tak banyak meracau tentang Hakekat, Al-Haqq.
Mereka hanya selalu berupaya meng-ADA fi Al-Haqq supaya bisa melebur fi Huwa sehingga tegaklah la ilaha illa Allah!
Salam Ramadhan 1433 H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H