Mohon tunggu...
Muhammad Hamzah
Muhammad Hamzah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengajar

Kajian IHSAAN | Madrasah Al-Imtiyaaz | Makassar English Plus (MEP) | Al-Markaz for Khudi Enlightening Studies (MAKES) | Pesantren Modern IMMIM | Aktivasi IKHLAS | Pelatihan Shalat | Kota Makassar, Sulawesi Selatan |

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Muslim, Hati-hatilah Ketika Bersedekah

22 April 2012   01:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:18 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedekah Tak Akan Buat Kamu Jatuh Miskin Tapi Belum Tentu Berpahala

Muhammad Hamzah, Makassar, 24 April 2012. Memang, bersedekah tidak akan membuatmu miskin. Yang bikin kamu miskin kalau kamu tak punya penghasilan.

Masalahnya tidak terletak apakah bersedekah bikin kamu miskin atau tidak. Masalah yang sebenarnya adalah mengapa kamu bersedekah; apa motifmu bersedekah?

Ingat, dalam Islam, setiap perbuatan motifnya harus KARENA ALLAH SWT SEMATA; harus 'murni' Allah SWT. Inilah makna ikhlash (إخلاص).

Karena itu, bila motifmu bersedekah adalah untuk kaya, sembuh, lulus dan atau karena berbagai motif DUNIAWI lainnya, berarti motifmu tidak 'murni' Allah SWT alias tidak ikhlash.

Mungkin kamu akan berkata bahwa pernyataan saya di atas 'terlalu keras'.

Bagi saya, lebih baik kita tegas dan keras kepada diri dalam hal menjaga setiap motif perbuatan baik kita daripada nanti, setelah kita mati dan tak mampu lagi 'memproduksi' amal shalih, dan ketika kita dihisab (dihitung amal perbuatan kita), kita mendapati bahwa mayoritas amal-amal kita 'kosong'. Artinya, amal-amal shalih tersebut tidak bermuatan ikhlash.

Karena itu, berhati-hatilah ketika bersedekah, shalat, dan ketika melakukan perbuatan shalih lainnya. Tataplah motifmu; dengarkan suara batinmu yang berteriak soal motifmu setiap kali melakukan perbuatan shalih.
Terakhir, maafkan bila dalam tulisan ini menggunakan kata 'saya' dan 'kamu' yang mungkin terasa kurang 'sopan'.
Enjoy the day!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun