Mohon tunggu...
Marcell Gunas
Marcell Gunas Mohon Tunggu... Buruh - Tinggal di Yogyakarta

Bukan penulis, tapi suka nulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Belajar Gotong Royong Sosial dari Warga Sawahan, Pundong

15 Oktober 2021   21:49 Diperbarui: 16 Oktober 2021   04:00 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa pemuda Desa Sawahan sedang berbelanja sembako di Pasar Giwangan. Sembako akan dibagikan kepada warga Sawahan yang sedang menjalani isolasi mandiri. Dok. Marcell Gunas

Selain itu, pada Juli 2021, di Desa Makmur, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai,  warga menolak pemakaman jenazah pasien Covid di tempat pemakaman Kristen yang terletak di Dusun VI. 

Dua dari sekian contoh kasus pengucilan dan penolakan terhadap pasien Covid-19 itu menunjukkan semangat gotong royong yang memudar. Padahal gotong royong merupakan kekuatan utama selama pandemi ini, di saat masih banyak hambatan penanganan Covid-19 di level kebijakan pemerintah.

Artinya, solusi negara tentu saja bukan satu-satunya "peluru" yang bisa dipakai untuk menghadapi pandemi. Diperlukan kerja bersama di level komunitas masyarakat untuk merumuskan strategi penanganan pandemi yang tepat, tanpa harus ada pengucilan dan peminggiran terhadap mereka yang terpapar.

Ini ditegaskan juga oleh imawan Pradiptyo, Kepala Departemen Ilmu Ekonomi FEB UGM sekaligus pendiri komunitas SONJO. Menurutnya, untuk bisa bergerak bersama maka diperlukan pemahaman terhadap masalah yang dihadapi yaitu pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 dipandang sebagai perubahan yang mendasar maka diperlukan respons yang juga berubah. 

Rimawan mengatakan, untuk bisa membantu penanganan pandemi Covid-19 tidak sepenuhnya bisa mengandalkan sumber daya yang dimiliki pemerintah. Sumber daya pemerintah tidak banyak dan terbatas. Pemerintah tidak memiliki dana banyak sehingga ketika pemerintah melakukan defisit anggaran maka anggarannya hanya 6 persen dari GDP.  Jumlah ini tidak sama dengan negara-negara lain yang mencapai 15-30 persen.

"Kemampuan pemerintah terbatas. Lalu, kita bisa bantu apa, dan kemana, maka terbaik adalah mendekat pada masyarakat  karena di masyarakat banyak resources meski tidak dalam bentuk uang," jelasnya.

Pandemi Covid-19 mengajak kita untuk kembali memperkuat dan membumikan gotong royong sosial sebagai filosofi kehidupan bangsa. Dan, saya kira, sedulur-sedulur saya di Sawahan, Pundong sudah menunjukkan itu.

Salam dari Sawahan, KM17 Parangtritis!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun