Referensi
Andriati, R., Handoyo, L., & Minarsih, L. (2021). Case-Based Learning: Upaya Menstimulasi Intensi Remaja untuk Berkomunikasi Secara Adekuat dengan Orang Tua tentang Kesehatan Seksual. J.Abdimas: Community Health, 1(2), 27--36.Â
Aneja, J., Grover, S., Avasthi, A., Mahajan, S., Pokhrel, P., & Triveni, D. (2015). Can masturbatory guilt lead to severe psychopathology: a case series. Indian journal of psychological medicine, 37(1), 81--86.Â
Kaestle, C. E., & Allen, K. R. (2011). The Role of Masturbation in Healthy Sexual Development: Perceptions of Young Adults. Archives of Sexual Behavior, 40(5), 983--994. https://doi.org/10.1007/s10508-010-9722-0
Kartono, K. (2009). Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual. Bandung: Penerbit Mandar Maju.
Park, B., Wilson, G., Berger, J., Christman, M., Reina, B., Bishop, F., Klam, W., & Doan, A. (2016). Is Internet Pornography Causing Sexual Dysfunctions? A Review with Clinical Reports. Behavioral Sciences, 6(3), 17.Â
Sudrajat, B. (2020). Hubungan Antara Kecenderungan Mengakses Pornografi Online dengan Frekuensi Perilaku Masturbasi Pada Remaja Akhir (thesis). Malang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI