Mohon tunggu...
Muhammad Gilang Pratama
Muhammad Gilang Pratama Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Mahasiswa jurusan PGMI di STAI Al-Anwar Sarang Rembang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Sistem Pendidikan Oriental terhadap Sistem Pendidikan Pesantren di Nusantara

11 Desember 2022   11:45 Diperbarui: 11 Desember 2022   11:48 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesantren merupakan salah satu tempat pendidikan yang tidak asing lagi didengar oleh masyarakat Indonesia. Sebagai salah satu tempat pendidikan yang cukup tua di Nusantara, pesantren tidak pernah kehilangan peminat dari sebagian masyarakat dari dulu hingga sekarang. Meskipun tidak pernah kehilangan pengagum dari berbagai masa, pendidikan pesantren sempat dipandang sebelah mata ketika budaya peradaban barat masuk ke Nusantara.

Pengaruh yang diberikan peradaban orientalis mempengaruhi berbagai negara di belahan dunia, salah satunya Indonesia. Jika kita lihat secara garis besar tidak semua hal yang dibawa orang oriental itu buruk, namun hal ini sangat berdampak pada meyimpangnya budaya dan karakter asli bangsa Indonesia. Besarnya akibat yang ditimbulkan peradaban tersebut mencakup berbagai bidang yang telah ada seperti teknologi, kebudayaan, kesehatan, politik, ekonomi, termasuk pendidikan.

Fokus utama penulis pada kesempatan kali ini adalah pendidikan. Penyimpangan pendidikan sebab masuknya budaya luar memberikan efek positif dan juga efek negatifnya. Kenapa penulis menggunakan kata “penyimpangan”, karena penulis rasa pendidikan umumnya pada masa sekarang sangat terpengaruh dari budaya luar, khususnya budaya barat. Menurut penulis sendiri pendidikan yang mencerminkan identitas masyarakat Indonesia adalah pendidikan pesantren, mengapa? Karena pendidikan pesantren dirasa sesuai dengan karakter, budaya dan kebutuhan masyarakat Indonesia itu sendiri.

Mungkin beberapa pembaca akan beranggapan bahwa apa yang disampaikan oleh penulis cukup subjektif, akan tetapi penulis yakin jika kalian pembaca menelusuri sendiri dengan berbagai pertimbangan yang cukup objektif, maka apa yang dikatakan penulis adalah benar adanya. Memang tidak semuanya itu buruk, terdapat pula segala macam kebutuhan untuk menyempurnakan pendidikan yang yang telah ada. Dari berbagai kebutuhan inilah lahir pendidikan pesantren yang berpadu dengan pendidikan oriental kemudian menjadi pendidikan pesantren moderen.

Pesantren moderen bertujuan untuk mengembangan softskill dan hardskill para siswanya dengan dilandasi keimanan dan ketaqwaan yang kuat serta budi pekerti yang luhur dan akhlak yang mulia. 

Di Indonesia pada saat ini saja sangat mudah dijumpai pendidikan pesantren moderen, entah itu hanya pada pendidikan formalnya saja maupun pada sistem dan pondoknya itu sendiri. Keberadaan pesantren moderen ini banyak dituju oleh masyarakat sekarang dengan pertimbangan memiliki prospek yang bagus kedepannya disertai dengan ilmu agama dan akhlak mulia yang menyertainya. Hal ini membuat masyarakat berekspetasi tinggi tentang keberadaan dari pesantren moderen itu sendiri. 

Tingginya ekspetasi dan harapan masyarakat membuat pesantren moderen memiliki tuntutan yang besar juga untuk memenuhi ekspetasi dan harapan tersebut. Namun dapat dikatakan bahwa fenomena ini sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat Indonesia dari waktu ke waktu.

Meskipun memiliki keseimbangan yang bisa dikatakan merata, pendidikan pesantren moderen juga memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Beyberaoa kelebihan yang dikutip penulis dari apa yang penulis sekiranya ketahui dan pahami antara lain :

  • Keseimbangan antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum yang diimiliki anak berbeda dengan yang hanya mempelajari ilmu pengetahuan saja ataupun yang mempelajari ilmu agama saja.
  • Akhlak dan budi pekerti anak lebih dari rata-rata orang kebanyakan. Jika dilihat dari mayoritas anak pada umumnya, anak yang pernah mondok memiliki akhlak dan budi pekerti yang lebih baik dari anak yang tidak, meskipun tidak semua anak seperti itu.

Selain dua yang telah disebutkan tadi, masih terdapat beberapa kelebihan atau keunggulan dari anak yang mengampu pendidikan pesantren moderen. Setelah membahas kelebihan kali ini penulis akan membahas beberapa kekurangan dari pendidikan pesantren moderen antara lain :

Keseimbangan antara ilmu pengetahuan umum dan pengetahuan agama membuat keduanya tidak dalam kondisi yang klimaks. Tuntutan yang lebih banyak dari pendidikan lainnya membuat anak menjadi sulit untuk terfokus kepada salah satunya atau tidak mencapai titik mendalam dalam kedua pengetahuan tersebut.

Lulusan dari pendidikan pesantren moderen biasanya kesulitan dalam memilih lanjutan setelah pendidikannya selesai. Dengan disuguhkan pilihan yang lebih banyak tetapi kurang mendalam membuat bimbang anak apakah ingin mendalami pengetahuan umum atau pengetahuan agama. Kejadian ini dialami oleh beberapa teman penulis sendiri yang terkadang ujung-ujungnya malah tidak jelas arahnya.

Sama seperti kelebihan, masih terdapat juga beberapa kekurangan yang tidak penulis sebutkan. Dalam hal ini pembaca dapat menambahkan apa saja kelebihan dan kekurangan yang tidak disebutkan oleh penulis.

Untuk pembahasan kali ini penulis cukupkan sekian. Penulis juga menerima berupa saran dan kritikan dari pembaca yang dapat ditulis memalui kolom komentar di bawah artikel ini. Terima kasih telah membaca artikel ini dan juga mohon maaf bila dalam penulisan masih terdapat kesalahan baik itu yang disengaja maupun yang tidak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun