Kegitan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPA Sumenep, kali ini bertempat di SMP Negeri 1 Manding. Tepat pada hari Sabtu, 10 Desember 2022, anggota MGMP-IPA Sumenep sebagaimana lazimnya hadir pada setiap bulan di pertemuan musyawarah mata pelajaran IPA. Ada banyak agenda yang didiskusikan dalam setiap pertemuan, dan pada kali ini mengangkat agenda musyawarah terkait dengan Aksi Nyata Merdeka Mengajar.
Di Platform Merdeka Mengajar (PMM) ada banyak kegiatan pelatihan yang dapat diikuti oleh para pendidik. Di antara pelatihan tersebut dituntut adanya Aksi nyata dari para peserta pelatihan. Nah, Aksi nyata ini menjadi topik pokok dalam membangun sinergitas kebersamaan untuk saling memberikan motivasi dalam pengalaman KBM yang berkualitas.
Agenda kegitan MGMP-IPA kali ini diawali dengan Kultum (Kuliah Tujuh Menit). Pada kesempatan ini, Bapak Ratno dari SMPN 1 Dasuk memberikan ulasan terkait dengan keilmuan dan keislaman. Dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua MGMP, yang dalam hal ini disampaikan oleh Bapak Faishal Habsyi dari SMPN 2 Sumenep. "Saya ucapkan terima kasih yang tiada terhingga atas kehadiran teman-teman anggota MGMP pada kegiatan kali ini," demikian Bapak Faishal mengatakan di antara sambutannya.
Kegiatan aksi nyata di PMM dapat dilakukan dengan dua cara: sosialisasi dan materi ATM (Amati, Tiru, dan Mudifikasi). Selain itu, foto dan umpan balik dari teman sejawat juga bagian yang tak terpisahkan dari aksi nyata. Oleh karena itu komponen yang harus ada di dalam aksi nyata adalah materi, foto kegiatan, dan umpan balik terkait materi yang telah ditetapkan.
Aksi nyata dari dua nara sumber ini (H. Fauzan dan Purwanto), juga menampilkan foto-foto kegiatan yang diupload di PMM serta contoh konkrit terkait dengan umpan balik dari berbagai teman sejawat atau pun juga dari atasan jika dimungkinkan. Contoh-contoh aksi nyata ini begitu memiliki makna yang cukup signifikan untuk dijadikan contoh oleh teman-teman MGMP-IPA yang masih bingung bagaimana cara membuat aksi nyata yang baik dan benar.
Terakhir terkait juga dengan informasi adalah masalah Kartu Tanda Anggota. KTA masih dalam proses, dari 113 anggota baru 68 orang yang mengisi formulir keanggotaan. Tentu hal ini perlu tindakan-tindakan persuasif agar seluruh anggota MGMP-IPA memiliki KTA sebagaimana yang kita inginkan.