Mohon tunggu...
M GilangRamadhan
M GilangRamadhan Mohon Tunggu... Novelis - penulis Novel, Pecandu Sastra, seorang Santri

Sebuah Platform bagi kaum Millenial dalam meraup gagasan dan bertukar informasi terkini terkait Pemuda, Ekonomi dan Politik. #PemudaagenperubahanBangsa Email:mgilangramadan20@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Sikap Bijak Terhadap Omnibus Law

11 Oktober 2020   21:00 Diperbarui: 16 Oktober 2020   17:13 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam proses perjalanan yang telah di tempuh oleh bangsa ini. beragam dinamika pun telah bergulir dengan menciptakan rangkaian sejarah. Fase-fase tersebut tentu di catat oleh tinta hitam negeri ini. menyatu dengan ritme kehidupan yang terus berjalan pada porosnya. Relung nafas, nyanyian bangsa, dan derap langkah seolah-olah menyatu padu dengan rangkaian kisah tersebut.

Masih terngiangkah di pikiran kita terkait warisan para pejuang bangsa terdahulu. Mereka telah menitipkan kedaulatan sepenuhnya atas Ibu Pertiwi kepada kita, selaku para penerus generasi bangsa. Kedaulatan yang telah di petik pun tak dengan mudah nya di raih begitu saja. Akan tetapi, di bumbui oleh butiran perjuangan dan sumbangsih pengorbanan.

Waktu terus berjalan, Meninggalkan jejak yang tak terhingga. Menyisakan serpihan pilu yang begitu mendalam. Pada saat ini kita sama-sama menyaksikan kepingan kisah yang terukir kembali menodai kedaulatan negeri ini. terbukti pada Senin (5/10/2020) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah mengetuk palu tanda telah disahkannya Omnibus Law RUU Cipta Kerja menjadi undang-undang(Kompas.com, 2020)

Tentu hal tersebutpun menuai kecaman yang sangat keras dari beragam elemen Masyarakat. Mulai dari Buruh, Mahasiswa, Pemerintah Daerah, dan bahkan sampai ke ranah pelajar pun  menyuarakan penolakan tersebut. 

Kita tentu mengetahui bersama bahwa pada saat ini yag seharusnya di uapayakan oleh pemerintah adalah bagaimana perhatiannya terpusatkan kepada penanganan pandemi, bukan malah  memikirkan substansi lainnya, yang justru mampu menciptakan penderitaan kepada lapisan Masyarakat dan keuntungan akan semakin berpihak kepada mereka para pemangku kekuasaan.

Tak perlu di herankan dengan pribahasa "Ada sebab, pasti ada akibat." Dari keputusan sidang pengesahan RUU tersebut. Aksi unjuk rasa mulai  digulirkan di berbagai daerah Indonesia. tersebar mulai dari pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, sampai Dengan Indonesia bagian Timur. Ini yang disebut sebagai perlawanan Masyarakat atas keadilan yang kian di rampas oleh kekuasaan.

Lantas pada saat ini. apa langkah yang terbaik dan tentunya cerdas untuk menyikapi RUU tersebut?apakah upaya dengan terus melakukan Demonstrasi adalah solusi yang tepat?

Negara Indonesia menganut sistem Demokrasi. Yang dimana hal tersebut, kita sebagai Masyarakat memiliki hak untuk menyuarakan aspirasi dan pendapat. Karena pada hakikatnya, jika Demokrasi sudah menjadi landasan kenegaraan. Maka, sudah di pastikan bahwa suara rakyat memilk tahkta yang begitu tinggi.

A.Kritis, Akan Tetapi Solutip

 Yang saat ini kita perlu garis bawahi adalah, bagaimana dengan mengkritisi suatu hal.namun, kita pun mampu memberikan solusi dalam mengupayakan langkah jalan keluar. tak sedikit di antara kita yang begitu keras menyauarakan suatu substansi. Akan tetapi, ketika di tanyakan terkait solusi. Maka, ia pun gagap dan cenderung kebingunan untuk menjawabnya.

B.Mengawal Terus Perkembangan RUU Tersebut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun