Di tengah gemuruh dunia yang terus memaksa  untuk jatuh dalam ketidakjelasan masa depan, ada serpihan emosi yang menuntut kita untuk terbuang pergi dari dunia.
banyak dari kita mulai terbiasa dengan berbagai berita tentang bunuh diri. Cerita tentang bagaimana orang-orang yang mengaku tidak kuat dengan beban hidup yang mereka rasakan.
Memangnya siapa yang tidak pernah memiliki beban hidup? Semua orang juga punya beban hidup. Tapi mengapa banyak orang yang juga mengaku tidak kuat dan ingin segera mengakhiri semuanya?
Menurutku, bunuh diri adalah bentuk pelarian dari ketidaksanggupan kita menerima apa yang tidak kita inginkan. Ketidaksanggupan kita untuk terus berjuang di dalam ketidakjelasan absurd yang mengelilingi kita.
Mereka yang merasa ingin mengakhiri hidupnya, seringkali merasa bahwa masalah yang dihadapi tidak akan pernah selesai. Setiap kali mereka ingin keluar dari masalah itu, mereka malah semakin masuk dan terikat di dalamnya. Mereka terus menerus mengulang fase yang sama.
Oleh karena itu, Bunuh Diri dijadikan jalan final atas ketidakmauan mereka untuk menghadapi masalahnya.
Mereka yang bunuh diri karena sukarela merasa bahwa supply and deman yang mereka butuhkan, baik secara finansial ataupun emosional tidak tercukupi dengan baik.Â
Tentu banyak yang akan setuju bahwa bunuh diri adalah sebuah kesalahan yang harusnya tidak boleh ada dan dilakukan. Namun, ada banyak hal yang masih tersimpan jauh di dalam pikiran tentang bunuh diri.Â
Bunuh diri hanya dianggap buruk karena tidak sesuai dengan norma yang selama ini kita pegang. Tapi, kalau kita pergi ke Jepang, bunuh diri dianggap sebagai jawaban yang wajar atas tuntutan yang terus menekan mereka. Bahkan ada tempat khusus yang menjadi spot favorit bunuh diri.
Bunuh diri di kalangan mayoritas masyarakat dianggap sebagai perbuatan yang tidak etis. Mereka yang bunuh diri telah melukai diri mereka sendiri. Menolak takdir yang harusnya mereka hidup di dalamnya.
Namun. ada beberapa pertimbangan etis dan filosofis mengapa bunuh diri itu diperlukan dan diperbolehkan.Â