Dengan terhubung sepenuhnya dengan diri kita sendiri, mungkin rasa sakit itu, rasa lapar akan kesepian itu bisa ditahan. Dan ketika kita telah menghadapi diri kita sendiri, dan mengetahui bahwa kita sudah cukup, maka kita dapat menjangkau orang lain dan menemukan hubungan sejati dan kepemilikan sejati.
Mungkin hal terbaik adalah menerima kesepian dan memberi ruang untuk itu, seperti yang kita lakukan untuk semua perasaan yang kita rasakan.
Menjadi hidup berarti berada di dalam tubuh, dan berada di dalam tubuh berarti terpisah dari semua tubuh lainnya. Dan berpisah berarti sendirian. Ini berlaku untuk setiap makhluk, dan ini berlaku untuk manusia lebih dari makhluk lain mana pun. Dia tidak hanya sendiri; dia juga tahu bahwa dia sendirian, dia sadar akan siapa dia. Karena itu, dia mengajukan pertanyaan tentang kesendiriannya. Dia bertanya mengapa dia sendirian dan bagaimana dia bisa mengatasi kesendiriannya. Dia tidak tahan; tapi juga tidak bisa menghindarinya. Sudah menjadi takdirnya untuk menyendiri dan menyadarinya... Adalah kehebatan manusia bahwa dia berpusat pada dirinya sendiri. Dia terpisah dari dunianya, dan mampu melihatnya. Hanya karena memang demikian, dia dapat mengetahui dunia, dan mencintai serta mengubahnya. Hanya dia yang sendirian yang bisa mengaku sebagai laki-laki. Inilah kehebatan, dan inilah beban manusia.
Paul Tillich
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H