Ikhwatii fillah, doa merupakan mukhkh (pangkal) ibadah. Dengam berdoa, kita sudah melaksanakan salah satu ibadah. Demikian halnya ibadah, contohnya sholat, juga merupakan sekumpulan doa yang kita panjatkan kepada Allah swt. Saat berdiri, kita membaca takbir hingga surat dari al-Quran. Saat rukuk dan sujud, kita membaca tasbih. Bahkan saat setelah sholat, kita membaca zikir. Semua itu adalah doa.
Seorang hamba yang senantiasa berdoa, meminta atau memohon kepada Allah swt., akan selalu mendapat pertolongan dan perlindungan dari-Nya. Semua permintaannya akan dijawab oleh Allah swt. Demikian di jelaskan dalam firman-Nya:
Wa Qoola Robbukum Ud'uunii Astajib Lakum
Artinya:
Dan berkata Tuhan kalian: "Berdoalah kepadaKu, niscaya AKU kabulkan (permintaan kalian)..."(Q.S.Ghaafir [40]: 60)
Allah swt., dalam ayat ini menegaskan agar kita selalu beardoa kepada-Nya. Karena hamba yang tidak berdoa kepada-Nya adalah termasuk orang-orang yang menyombangkan diri yang diancam dengan siksa neraka jahanam.
Berdoa merupakan satu di antara ciri hamba yang berbakti kepada Allah swt. Dan seorang anak yang senantiasa berdoa kepada Allah untuk kedua orang tuanya merupakan bentuk bakti bisa menembus batas ruang dan waktu.
Dikatakan menembus batas ruang dan waktu, karena doa akan tetap disampaikan oleh Allah swt., kepada kedua orang tua seorang hamba, walaupun mereka (kedua orang tuanya) sudah meninggalkan dunia ini. Oleh karenanya, berbakti kepada kedua orang tua tidak akan dan jangan pernah ada batasnya. Selama amal yang kita tinggalkan masih terpaut dengan ibadah dan doa untuk mereka, maka selamanya juga kita berbakti kepada kedua orang tua.
Rasulullah saw., menjelaskan, "Apabila seseorang mati, seluruh amalnya akan terputus kecuali 3 hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya." (HR. Muslim, Nasai, dan yang lainnnya).
Seorang anak saleh merupakan aset bagi orang tua. Aset ini kelak akan selalu mendatangkan manfaat bagi mereka hingga di akhirat kelak. Oleh karenanya, sudah sepantasnya kita semua menyadari akan posisi kita sebagai aset orang tua, yaitu menjadi anak saleh yang senantiasa berdoa untuk mereka.
Perintah berdoa untuk kedua orang tua juga termaktub dalam Al-Quran, yaitu firman Allah swt.:
Wakhfidh Lahumaa Janaahadz Dzulli Minarrohmah Wa Qur Rabbir Hamhumaa Kamaa Robbayaanii Shoghiiroo
Artinya:
"Dan rendahkanlah dirmu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, Kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.""Â (Q.S. Al-Isra'[17]:24)
Ketika Allah berfirman 'ucapkanlah!' itu menunjukkan agar kita senantiasa berdoa kepada Allah swt., untuk kedua orang tua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H