Mohon tunggu...
MF Oktavia Nugraheni
MF Oktavia Nugraheni Mohon Tunggu... Mahasiswa - mfoktavian

Undergraduate Students of International Relations Study Program in Universitas Diponegoro batch 2018

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Edukasikan Urgensi Zero Food Waste pada Masyarakat, Langkah Kecil Mahasiswi Ini untuk Selamatkan Bumi dari Global Warming

10 Agustus 2021   11:30 Diperbarui: 10 Agustus 2021   14:11 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

"Tahukah Anda bahwa Limbah Makanan yang terbuang setiap harinya menyumbang Gas Metana yang memicu Pemanasan Global dan Perubahan Iklim pada Bumi?"

Makanan merupakan salah satu dari tiga kebutuhan pokok manusia yang wajib untuk dipenuhi setiap harinya. Oleh karenanya, makanan menjadi salah satu aspek penting dalam hidup manusia. Normalnya, seseorang makan itu tiga kali sehari dengan porsi yang secukupnya sesuai dengan kebutuhan tubuh, akan tetapi tidak jarang juga seseorang mengonsumsi makanan berlebih.

Menurut hasil penelitian, sekitar 1,3 milyar ton makanan terbuang sia-sia setiap tahunnya dan Indonesia berada di peringkat kedua negara penghasil sampah makanan terbesar di dunia. Apabila dikaitkan dengan keadaan dunia saat ini yang sedang dilanda pandemi Covid-19, tentu saja peran serta makanan menjadi sangat penting dalam rangka meningkatkan imun tubuh agar dapat beradaptasi dengan baik dikala seperti ini. Nah, lalu bagaimana kemudian dengan fakta diatas yang bertolak belakang dengan yang seyogyanya dilakukan?

Mahasiswi KKN Tim II Undip 2021, MF Oktavia Nugraheni dari program studi Hubungan Internasional kemudian menemukan peluang untuk menanggulangi penambahan sampah makanan demi terciptanya kelestarian alam dan keberlanjutan pangan, serta untuk mengurangi pemanasan global dan perubahan iklim. 

Dengan menggandeng PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) RT 02 RW 09 Kelurahan Sendangmulyo Kecamatan Tembalang Kota Semarang, mahasiswi ini mengedukasi masyarakat RT 02 untuk melakukan manajemen pangan mulai dari rumah. Hal-hal yang dapat dilakukan adalah dengan memperhatikan kebutuhan dari masing-masing anggota keluarga terhadap gizi dan porsi makanan itu sendiri, lalu memilih tempat yang tepat untuk menyimpan makanan, dan apabila kemudian terdapat limbah makanan, masyarakat mampu mengolahnya menjadi sesuatu yang dapat dimanfaatkan kembali.

Eco Enzyme merupakan salah satu olahan yang bernilai ekonomi dan bermanfaat untuk menanggulangi banyaknya limbah makanan, yakni dengan mengolah kembali limbah makanan organic yang ada untuk diambil enzimnya yang dapat dimanfaatkan sebagai cairan pembersih rumah, pupuk organik, hingga pestisida. Mahasiswi ini juga turut serta mencantumkan video tutorial cara membuat eco enzyme sesuai dengan petunjuknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun