Mohon tunggu...
Muhammad Firmansyah Kasim
Muhammad Firmansyah Kasim Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa di University of Oxford, Inggris, bidang fisika partikel dan fisika akselerator.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Banyak Kampanye Negatif/Hitam di Pilpres 2014?

5 Juli 2014   14:03 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:23 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah cuma saya yang merasakan atau teman-teman yang lain juga ikut merasakan, sepertinya kampanye negatif dan kampanye hitam di pilpres 2014 ini jauh lebih banyak dibandingkan pilpres 2009. Apalagi setelah membaca artikel dari Kompas.com.

Saya coba memikirkan sedikit alasan banyaknya kampanye negatif di pilpres 2014 ini dengan sedikit permodelan sederhana. Alasan ini bukan satu2nya penyebab banyaknya kampanye negatif/hitam, tapi setidaknya menurut saya hal ini cukup berpengaruh.

Misalnya ada 2 calon yang (hampir) sama kuatnya, A dan B. Kalau A melakukan kampanye negatif/hitam ke B, dukungan ke B akan menurun, jadi A akan jadi relatif lebih kuat dibandingkan B (lihat gambar 1). Dan kalau A melakukan kampanye positif terhadap dirinya sendiri, A akan jadi relatif lebih kuat juga dibandingkan B (gambar 2). Jadi kalau ada 2 calon yang hampir sama kuatnya, efek kampanye negatif/hitam ke lawan efeknya hampir sama dengan kampanye positif ke kubu sendiri.

[caption id="attachment_314079" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar 1: Dampak kalau A melakukan kampanye negatif/hitam ke B"][/caption]

[caption id="attachment_314080" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar 2: Dampak kalau A melakukan kampanye positif ke kubu sendiri"]

14044892601359967846
14044892601359967846
[/caption]

Sekarang kalau misalnya ada 3 calon yang hampir sama kuatnya, A, B, dan C. Kalau B melakukan kampanye positif terhadap dirinya sendiri, dukungannya akan bertambah dan relatif akan jadi lebih kuat dibandingkan kedua saingannya (lihat gambar 3).

[caption id="attachment_314085" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar 3: Dampak jika B melakukan kampanye positif ke diri sendiri"]

1404489809480797371
1404489809480797371
[/caption]

Tapi kalau B melakukan kampanye negatif/hitam ke C, dukungan ke C akan menurun, tapi ini kurang efektif karena B hanya unggul terhadap salah satu calon saja (C) sedangkan terhadap A, kekuatannya masih relatif sama (lihat gambar 4).

[caption id="attachment_314082" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar 4: Dampak kalau B melakukan kampanye negatif ke C. Hasilnya A dan B akan jadi relatif lebih kuat dibandingkan C."]

1404489439938870931
1404489439938870931
[/caption]

Nah, sekarang bagaimana kalau B fokus menyebar kampanye negatif/hitam ke C sedangkan A fokus menyebar kampanye positif ke diri sendiri? Tentunya yang akan menang si A (lihat gambar 5). Yang menyebarkan kampanye negatif/hitam malah akan kehabisan energinya tanpa mendapat dukungan yang signifikan.

[caption id="attachment_314083" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar 5: Dampak jika B melakukan kampanye negatif/hitam ke C sedangkan A melakukan kampanye positif ke diri sendiri."]

1404489648954126819
1404489648954126819
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun