Mohon tunggu...
Muhammad Farid Gibran Wijaya
Muhammad Farid Gibran Wijaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta

Seorang mahasiswa S1 HUbungan internsional di UPN "Veteran" Jakarta yang memiliki ketertarikan akan iu sosial politik dan ekonomi internasional.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Korelasi Data Kemiskinan, Penyelesaian Pendidikan, Upah Pekerja pada Tingkat Provinsi di Indonesia

22 Juni 2023   06:00 Diperbarui: 22 Juni 2023   06:11 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kelompok 3 UAS Big Data Hubungan Internasional UPNVJ 2023

Penyelesaian pendidikan SMA pada tahun 2020-2022 tingkat korelasi hampir dipengaruhi oleh upah pekerja perjam pada tahun 2020-2022.

Tingkat penyelesaian pendidikan SD pada periode tersebut memiliki korelasi yang cukup dan hampir dipengaruhi oleh tingkat kemiskinan di perkotaan. Hal ini menunjukkan bahwa kemiskinan di perkotaan memiliki dampak negatif terhadap penyelesaian pendidikan SD. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah untuk mengurangi kemiskinan di perkotaan, seperti program bantuan sosial atau pelatihan keterampilan bagi penduduk miskin. 

Tingkat penyelesaian pendidikan SD tidak terlalu dipengaruhi oleh tingkat kemiskinan di perdesaan. Namun, penting untuk memperhatikan faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi tingkat penyelesaian pendidikan SD di perdesaan, seperti akses terhadap fasilitas pendidikan dan kualitas pengajaran. 

Saran yang dapat diberikan adalah meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pendidikan di wilayah perdesaan melalui program peningkatan infrastruktur dan peningkatan kompetensi guru. 

Sementara itu, tingkat penyelesaian pendidikan SMP memiliki korelasi netral hingga hampir dipengaruhi oleh tingkat kemiskinan di perkotaan. Hal ini menunjukkan bahwa kemiskinan di perkotaan mungkin memiliki pengaruh terbatas terhadap penyelesaian pendidikan SMP. Namun, tingkat penyelesaian pendidikan SMP hampir tidak dipengaruhi oleh tingkat kemiskinan di perdesaan. 

Oleh karena itu, diperlukan upaya yang lebih intensif untuk meningkatkan penyelesaian pendidikan SMP di kedua lingkungan tersebut. Langkah-langkah yang dapat diambil adalah memperkuat program bimbingan dan dorongan, serta meningkatkan motivasi dan kesadaran pentingnya pendidikan pada siswa dan orang tua di perkotaan maupun perdesaan.

Tingkat penyelesaian pendidikan SMA pada periode tersebut menunjukkan korelasi yang netral terhadap tingkat kemiskinan di perkotaan, sedangkan tingkat kemiskinan di perdesaan hampir tidak mempengaruhi penyelesaian pendidikan SMA. 

Meskipun tidak ada hubungan yang kuat antara tingkat kemiskinan dan penyelesaian pendidikan SMA, penting untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di semua lingkungan. Saran yang dapat diberikan adalah mengoptimalkan program pengembangan kurikulum, peningkatan kompetensi guru, dan memberikan bantuan beasiswa atau insentif kepada siswa yang berada dalam kondisi ekonomi yang sulit.

Selain itu, tingkat kemiskinan di perkotaan dan perdesaan tidak dipengaruhi oleh upah pekerja per jam pada tahun 2020-2022. Oleh karena itu, dalam upaya mengurangi kemiskinan dan meningkatkan penyelesaian pendidikan, perlu adanya pendekatan yang lebih komprehensif, seperti penguatan program bantuan sosial, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan akses terhadap pendidikan yang berkualitas. 

Secara keseluruhan, kesimpulan dan saran yang dapat diambil adalah perlu adanya upaya yang berkelanjutan dalam mengurangi kemiskinan, meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pendidikan di semua tingkatan, serta melibatkan berbagai pihak terkait untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi penyelesaian pendidikan yang optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun