Mohon tunggu...
Muhamad Fauzi Miftah
Muhamad Fauzi Miftah Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Tukang Mikir

kesempatan itu di saat kegelapan serta muncul saat kotoran dikeluarkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pertemuan

5 Mei 2023   09:38 Diperbarui: 8 Mei 2023   08:35 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Matahari yang terhalang awan hitam mulai merebahkan tubuhnya

Gerimis terus bertutur dengan lembut

Ada seruan tak bernadi mengajak pergi

Perasaan yang tak berpenghuni, menghampiri

Esok hari...

Alam mendengar haluan diri

Menyambut seruan hati

Berdebar, berkoar, hati menari-nari

Denyutan jantung tak terkuasai

Tak menampakkan keadaan hati

Sampai benda sekitar pun tak mengetahui

Usai sudah persinggahan secakap materi

Diri berfilsafat sebab kehebatan sang bidadari

Kehidupannya seakan-akan terjatuh ke jurang tinggi

Tetapi ia menahan diri bergantung pada Ilahi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun