Mohon tunggu...
Muhammad Fausan
Muhammad Fausan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Talk less,joke a loot

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Gangguan Dalam Perkembangan Sosial-Emosional

21 Januari 2025   19:00 Diperbarui: 21 Januari 2025   17:46 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Gangguan emosional yang dimiliki seseorang pasti berdampak bagi dirinya atau bahkan orang lain di sekitarnya. Berikut adalah dampak dari gangguan emosional, yaitu:

  • Kurangnya kemampuan berinteraksi dengan orang lain
    Individu dengan gangguan emosional terkadang sulit untuk mampu mengendalikan diri ketika emosinya sedang tidak stabil. Hal ini tentu saja membuat orang lain, terutama yang tidak terlalu dekat merasa kurang nyaman. Di sisi lain, gangguan emosional juga membuat individu kurang peka terhadap perasaan orang lain karena lebih fokus pada emosi yang dirasakan. Oleh sebab itu, orang lain kurang mampu merasakan kedekatan dan hubungan yang baik.
  • Perkembangan kepribadian terganggu
    Setiap manusia pasti mengalami tahapan perkembangan secara fisik, emosi, serta kognitif. Ketiga aspek tersebut berkaitan dengan kepribadian individu. Apabila terdapat gangguan emosi selama masa perkembangan, maka kemungkinan terdapat hambatan atau kendala bagi individu untuk mendapatkan tujuan perkembangan yang sesuai dengan usianya. Orang dengan gangguan emosional bisa saja memiliki masa perkembangan yang terlambat sehingga tidak sesuai dengan usianya.
  • Penyakit fisik
    Gangguan emosional memiliki pengaruh terhadap kondisi fisiologis. Pada umumnya, gangguan yang muncul seperti sakit perut, migrain, sesak napas, jantung berdetak lebih kencang, keluar keringat dingin, nyeri dada, gangguan saraf, atau kondisi-kondisi lain yang muncul akibat perubahan emosi.
  • Menurunnya produktivitas
    Individu yang memiliki gangguan emosional pada umumnya tidak selalu bisa beraktivitas seperti biasa sebab kondisi emosionalnya sering tidak stabil dan berpengaruh pada aktivitas yang dilakukan. Dalam perasaan yang sedang sedih atau marah, individu belum tentu dapat mengerjakan sesuatu dengan maksimal seperti ketika dalam emosi yang stabil.
  • Permasalahan dalam bidang akademik
    Bagi pelajar atau mahasiswa yang memiliki gangguan emosional, gangguan tersebut dapat mempengaruhi prestasi serta hasil belajar yang sudah dilakukan. Hal ini dikarenakan kondisi emosi yang kurang stabil dapat memecah fokus sehingga sulit untuk berkonsentrasi ketika sedang belajar.

Cara mengatasi Gangguan Emosional

Gangguan emosional bukanlah suatu kondisi yang tidak dapat disembuhkan sama sekali. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi atau setidaknya agar gangguan lebih dapat dikendalikan, yaitu:

  • Mengatur napas untuk mendapat ketenangan ketika menyadari sedang berada dalam fase gangguan. Memang sulit melakukan hal ini, terutama karena saat emosi, sulit untuk berpikir secara jernih. Namun, teruslah berlatih sehingga lama-kelamaan gangguan emosi dapat lebih dikontrol.
  • Menemukan penyebab munculnya gangguan emosional sebab hal ini penting untuk dapat menemukan solusi yang tepat untuk proses penyembuhannya. Berdasarkan beberapa faktor penyebab di atas, individu dapat berkonsultasi dengan ahli untuk mengetahui stimulus apa yang membuat gangguan emosionalnya muncul.
  • Pendampingan dan dukungan dari keluarga atau teman dekat dapat membantu individu melewati masa sulit menghadapi gangguan emosional yang dirasakan. Keluarga dan teman dapat memberikan perhatian, menjadi pendengar yang baik, serta meyakinkan individu bahwa mereka akan selalu ada dan tidak akan meninggalkan dirinya.
  • Melakukan kegiatan yang menyenangkan seperti hobi atau aktivitas bersama. Misalnya, membaca buku, menari, melukis, memasak, berkebun, bermain alat musik, atau sekadar berbincang-bincang dengan orang terkasih dapat membantu individu untuk mengalihkan emosi negatif yang dirasakan agar tidak melakukan hal-hal yang cenderung negatif.
  • Melampiaskan emosi pada hal yang positif dengan membuat karya, seperti lirik lagu, puisi, gerakan tari, buku, podcast, atau hal-hal lainnya yang dapat membantu mengembalikan emosi menjadi stabil kembali tanpa harus melakukan aktivitas yang destruktif atau merugikan orang lain.
  • Konsultasi dengan spesialis kejiwaan seperti psikolog dan psikiater sangat diperlukan untuk dapat mengetahui diagnosis yang tepat terhadap gangguan, mencari penyebab munculnya gangguan, serta upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi gangguan emosional ini. Selain itu, psikolog dan psikiater juga dapat memberikan bimbingan serta pemantauan secara berkala untuk melihat kondisi individu dari waktu ke waktu.
  • Tekad yang kuat adalah hal yang paling penting jika ingin sembuh dari gangguan emosional oleh karena itu, niat dan konsistensi individu dalam melakukan berbagai cara atau treatment yang harus dijalani meskipun tidak mudah atau membutuhkan waktu lama. Tanpa adanya hal ini, sulit untuk penderitanya segera pulih dan dapat menjalankan kehidupan secara normal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun